Demo 4 November, Massa dari Depok Dikawal Tim Jaguar

Wali Kota Depok, Idris Abdul Somad (kiri).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Sebanyak 330 personel kepolisian bakal diterjunkan di sejumlah titik perlintasan di Kota Depok, Jawa Barat. Ini dilakukan menyusul adanya laporan pergerakan masa dalam jumlah besar dari kota tersebut terkait aksi unjuk rasa yang akan berlangsung di Jakarta, Jumat, 4 November 2016.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

"Ada beberapa titik yang jadi pusat perhatian kami, khususnya di kawasan Jalan Raya Bogor dan Margonda. Info yang kami terima, mereka (massa) rata-rata berangkat menggunakan motor,” kata Kapolresta Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan pada VIVA.co.id, Selasa, 1 November 2016.

Jumlah massa yang akan bertolak ke Jakarta, lanjut Harry, diperkirakan  lebih dari 500 massa. “Terkait hal itu, kami telah siapkan 330 pasukan. Selain itu, Polresta Depok juga akan mengerahkan Tim Jaguar yang nantinya akan berpatroli hingga ke wilayah perbatasan Depok,” jelasnya.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

Dan berdasarkan laporan sementara, sejumlah titik kumpul massa sebelum bertolak ke Jakarta antara lain, di Bale Rombeng, Cipayung Depok, kemudian di kawasan Sukmajaya, Tugu Buku UI, Limo dan Sawangan.

“Mereka nanti akan kita kawal sampai Jakarta,” tutur Harry

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Selain massa Front Pembela Islam (FPI), organisasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKKUB) juga akan ikut bergerak ke Jakarta. Lebih lanjut Harry menegaskan, jika nantinya ditemukan benda berbahaya seperti senjata tajam, polisi akan bertindak tegas dengan mengamankan si pelaku.

“Sesuai dengan undang-undang darurat maka akan kami tangkap. Yang jelas kami mengimbau pada para demonstran untuk tidak berbuat anarkis, mari sama-sama kita ciptakan suasana yang kondusif,” ucap Harry.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa yang disebut-sebut bakal diikuti ribuan massa itu terkait dengan dugaan kasus penistaan agama yang dituding dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya