Asmaul Husna untuk Redam Emosi Pendemo

Kepala Bagian Mitra Divisi Hubungan Masyarakat Polri Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Bayu Januar Nugraha

VIVA.co.id – Kepolisian telah menyiapkan beragam strategi untuk mencegah timbulnya pelanggaran hukum pada unjuk rasa yang akan digelar sejumlah ormas pada Jumat, 4 November 2016, di Jakarta.

Polisi Ungkap Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Diduga Menistakan Agama

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, mengatakan selain menyiapkan belasan ribu personel pengamanan, pihaknya juga menyiagakan ratusan anggota Brimob bersorban dan polisi perempuan berhijab.

Nantinya, pasukan Brimob bersorban akan membacakan asmaul husna jika ketegangan para pendemo meningkat.

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

"Untuk meredam emosi massa, karena memang dengan bacaan-bacaan tersebut ya memang tujuannya itu meredakan emosi. Kami harapkan dengan pembacaan asmaul husna ini, polri bisa menahan diri, pendemo juga bisa menahan diri, sama-sama menahan dirilah, karena memang ini kalimat untuk memuji allah," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 3 November 2016.

Untuk Polwan berhijab, Awi menuturkan, mereka akan bertugas sebaagai tim negosiator. Awi berharap, kehadiran polwan ini juga bisa bersinergi dengan anggota Brimob bersorban agar pelaksanaan unjuk rasa bisa berjalan damai.

Polisi Tetapkan TikToker Galih Loss Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penodaan Agama

"Kalau Polwan berhijab memang anggota kami banyak yang muslim, memang sengaja kami turunkan sebagai negosiator," ucap Awi.

Dalam mengantisipasi aksi unjuk rasa tersebut, kepolisian menyiagakan 18-20 ribu personel. Diantara mereka ada anggota yang didatangkan dari luar daerah, seperti Polda Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur.

Kekuatan ini disamping 400 pasukan Brimob bersorban dan berpeci, serta 300 Polwan berhijab.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya