- VIVA.co.id/Moh Nadlir
VIVA.co.id – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto turut memantau langsung aksi demonstrasi yang sempat ricuh saling lempar antara demonstran dengan aparat kepolisian, di sekitar kawasan Istana Merdeka, Jumat malam 4 November 2016.
Wiranto menyayangkan massa yang tidak segera membubarkan diri meski waktu unjuk rasa telah lewat batas.
"Mestinya sudah bubar, mereka kenal saya kan, mestinya langsung tenang," kata Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan.
Wiranto menegaskan, pemerintah sebenarnya tidak menghendaki adanya bentrokan antara massa dan aparat. Menurut Wiranto, beberapa aparat sempat menjadi korban kekerasan demonstran.
"Beberapa oknum saya kira dari demonstran telah melakukan penyerangan ke aparat keamanan. Tujuh orang tergeletak, digotong, dan itu menyulut beberapa orang," ujar mantan Panglima ABRI ini.
Wiranto yang saat turun ke lapangan memakai kemeja putih, terlihat ada noda darah di bagian lengan kemejanya yang digulung. Saat dikonfirmasi, Wiranto menyebut noda itu darah dari aparat yang sempat dia tolong.
"Mungkin yang dipukuli tadi. Saya rangkul, saya tenangkan tadi," ucapnya.