Alasan Djarot Sembunyikan Lokasi Kampanye

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Raudhatul Zannah

VIVA.co.id – Tak seperti biasanya, pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat terkesan seperti sembunyi-sembunyi memberikan informasi terkait kampenya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017.

Hasto: Ahok Belum Terdaftar Jadi Kader PDI Perjuangan

Menanggapi hal itu, Djarot pun enggan berkomentar. Menurutnya, terkait jadwal kampanye adalah urusan tim kampanye dari pasangan Ahok-Djarot.

"Saya tidak tahu ya. Itu urusannya tim kampanye," kata Djarot di sela-sela blusukan di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 8 November 2016.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Lain halnya dengan pasangannya, Ahok. Seperti diberitakan sebelumnya, Ahok telah membeberkan alasan timnya merahasiakan informasi terkait kampanye.

"Enggak dirahasiakan juga. Ini sebenarnya pola yang saya pakai dengan Pak Jokowi," kata Ahok di tempat berbeda.

Djarot: Ahok Minta Pendukungnya Tak Golput

Janji Djarot

Sementara itu saat blusukan ke kawasan Jalan Kramat Pola, Jakarta Pusat, Djarot berjanji akan mengganti pompa air yang sudah tak berfungsi.

Seperti diketahui, saat blusukan ke kawasan tersebut, Djarot mendapati sebuah pompa air zaman dulu bermerek Dragon. Posisi pompa tersebut juga berdekatan dengan sungai.

"Saya lihat itu (pompa air) tadi, tapi sudah tidak berfungsi. Nanti akan saya bilang ke rukun warga (RW) setempat agar diganti yang lebih bagus," kata Djarot.

Menurutnya, air di dalam tanah sekitaran sungai tersebut masih terbilang bagus. Sehingga perlu adanya pergantian dan perbaikan pompa yang layak.

"Air tanah ini bagus. Jadi akan saya ganti, supaya warga bisa ambil air di sini," kata Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar itu juga berjanji akan memperbaiki tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) di kawasan tersebut. Di mana menurutnya, tempat tersebut sangat penting untuk sanitasi.

"Kita bersama-sama untuk sanitasi, dari MCK ini harus dibuat septic tank. Kemudian MCK harus dikelola dengan baik supaya tidak buang air besar di sungai," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya