Survei: Sentimen Negatif Paling Banyak Diarahkan ke Ahok

Cagub-Cawagub DKI Jakarta
Sumber :
  • Antara/Hafidz Mubarak

VIVA.co.id – Calon petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menjadi kandidat dengan sentimen negatif terbanyak di masyarakat. Hal itu menjadi salah satu temuan Indocon, lembaga survei yang baru saja mengumpulkan data persepsi masyarakat Jakarta menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Direktur Eksekutif Indocon, Fajar Nursahid, menjelaskan ada tiga sentimen negatif yang melekat kepada Ahok. Dari 575 responden yang diwawancarai antara 18 - 30 Oktober 2016 dan mewakili enam wilayah DKI Jakarta, 16,9 persen di antara mereka menganggap Ahok arogan dan temperamental, 4,3 persen menilainya kurang merakyat dan suka menggusur, sementara 0,3 persen menilainya tidak beretika.

Dua cagub lain, Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan, masing-masing hanya memiliki satu sentimen negatif. Sebanyak 9,9 persen responden menilai Agus masih baru dan belum teruji. Sentimen negatif yang sama, melekat pada 2,4 persen responden terhadap Anies.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

"Agus dan Anies relatif tidak memiliki sentimen negatif. Keduanya hanya dinilai belum teruji," ujar Fajar dalam rilis hasil survei di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Minggu, 13 November 2016.

Fajar menjelaskan, sentimen secara spontan terlontar saat responden diberi pertanyaan 'Apakah yang terlintas pertama kali di benak saudara jika mendengar nama Ahok/Agus/Sylvi?'.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Selain ketiga sentimen negatif di atas, Ahok juga dinilai tegas (26,3 persen), bagus kerjanya (13,9 persen), bicaranya ceplas-ceplos (5,6 persen), non-Muslim/etnis China (4,3 persen), Gubernur (3,5 persen), jujur, bersih, bebas KKN (2,1 persen), baik (1,9 persen), memiliki kemampuan memimpin (1,2 persen), tokoh baru, ingin perubahan (0,9 persen), berani (0,5 persen), berpengalaman di birokrasi (0,5 persen), sudah banyak dikenal (0,3 persen), dapat merangkul semua kalangan (0,3 persen), berwibawa, bijaksana (0,3 persen), pandai, berwawasan luas (0,2 persen), tidak suka/tidak simpati (4,5 persen), lainnya (3,7 persen), dan tidak tahu/menjawab (6,4 persen).

Sementara Agus, dinilai sebagai militer/tentara (16,2 persen), anak mantan Presiden/SBY (13,4 persen), masih muda, gagah (7,8 persen), tegas, disiplin (7,7 persen), baik, santun dan bagus (7,7 persen), berwibawa, bijaksana (7,1 persen), berpendidikan tinggi, pandai (1,7 persen), memiliki kemampuan memimpin (1,2 persen), tokoh baru, ingin perubahan (1,0 persen), ramah (0,9 persen), dapat merangkul semua kalangan (0,5 persen), sudah banyak dikenal (0,2 persen), biasa saja (1,4 persen), lainnya (0,4 persen), dan tidak tahu/tidak menjawab (19,3 persen).

Anies, dinilai berpendidikan tinggi/pandai (15,5 persen), mantan menteri (15,1 persen), baik, santun dan bagus (12,7 persen), berwibawa, bijaksana (5,6 persen), ramah (4,5 persen), memiliki kemampuan memimpin (2,6 persen), dapat merangkul semua kalangan (1,6 persen), religius (1,6 persen), tegas, disiplin (1,0 persen), sudah banyak dikenal (0,7 persen), jujur, bersih, bebas KKN (0,7 persen), tokoh baru, ingin perubahan (0,5 persen), biasa saja (1,9 persen), lainnya (6,8 persen), dan tidak tahu/tidak menjawab (26,8 persen).

Responden sendiri dipilih secara acak (multi-stage random sampling), dengan tingkat kesalahan (margin of error) +/- 4,03 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Persepsi itu mewakili pendapat masyarakat DKI Jakarta usia dewasa atau telah menikah/di atas 17 tahun.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya