Pilkada DKI 2017

Cara Berbeda Ahok Menerima Warga yang Ingin Curhat

Calon gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, resmi menerima lagi aduan warga Jakarta. Kebiasaan itu, sebelumnya dilakukan Ahok di pendopo Balai Kota DKI, ketika dia masih aktif menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Isu Kaesang Maju Pilgub DKI, Demokrat Masih Lihat-lihat

Kini, Ahok menerima pengaduan warga di Rumah Lembang, rumah yang dijadikan markas bagi pasangan Ahok dan Djarot, selama Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017. Warga yang ingin mengadu, dilayani di halaman dalam rumah yang letaknya di Jalan Lembang Nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat.

Jika dulu Ahok menerima pengaduan di pendopo Balai Kota secara singkat, kini dia menerima pengaduan warga dengan format mirip sebuah acara bincang-bincang ringan di televisi alias talk show.

Gerindra Tak Ngotot Usung Kader Sendiri di Pilgub Jakarta

Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, Senin, 14 November 2016, dua buah kursi telah dipersiapkan di atas panggung yang letaknya di halaman dalam Rumah Lembang.

Ahok duduk di salah satu kursi sementara warga yang lain duduk di kursi yang berhadapan dengannya. Warga yang hendak mengadu, mengantre di bawah panggung. Di depan panggung, relawan, wartawan, hingga warga yang sekadar berkunjung “menonton” Ahok melayani warga.

Pilih Anies atau Sahroni di Pilgub DKI 2024, Begini Jawaban Tak Terduga Surya Paloh

Tim pemenangan juga menyiapkan makanan ringan hingga bubur ayam untuk disantap siapa saja yang datang.

Hingga pukul 09.30 WIB hari ini, sudah sekitar 10 warga yang dilayani Ahok. Ada yang mengadukan permasalahan yang dialami terkait jual beli tanah, hingga mengeluhkan sulitnya mengajukan kredit bantuan pedagang ke Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI.

"Kami mengajukan penambahan modal ke Kelurahan, susah prosesnya. Pembagian jasanya juga saya rasa terlalu besar," ujar Meta (34) tahun, warga yang mengaku berasal dari Pulogadung, Jakarta Timur, mencurahkan isi hatinya alias curhat ke Ahok.

Menanggapi Meta, Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI sebenarnya hendak menghapus program pemberian bantuan modal melalui Dinas KUMKMP DKI. Program itu sempat bermasalah menyisakan kredit macet yang besar. "Macet sampai Rp500 miliar dulu, Bu," ujar Ahok.

Ahok meminta Meta mengajukan pinjaman kredit ke Bank DKI. Menurut Ahok, pemerintah telah menyiapkan setidaknya Rp1 triliun modal untuk dibagikan bank yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI itu.

"Ajukan ke bank kami. Tidak ada agunan. Hanya disurvei dan dilihat rekening koran di bank yang lama," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya