Pilkada Jakarta 2017

Program Agus, Ahok dan Anies di Bidang Kesra

Tiga pasang calon saat pengundian nomor urut Pilkada DKI Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id - Pilkada Provinsi DKI Jakarta 2017. Dipastikan ada tiga pasangan yang akan memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

Anies Baswedan 16 Bulan Tak Punya Wagub, Inikah Penyebabnya?

Ketiganya yakni, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni dan pasangan Anies Rasyid Baswedan - Sandiaga Salahuddin Uno.

Ketiga pasangan itu pun sudah mengumbar visi dan misi masing-masing sebagai penarik suara warga Jakarta. Isu-isu yang ditawarkan pun hampir mirip, seperti ekonomi, tata kelola hingga reformasi birokrasi.

Cerita Haru Saat Serah Terima Kunci Rumah DP 0 Rupiah

1. Agus-Sylvi.

Pada visi-misinya, pasangan ini menyebut sektor ekonomi menjadi salah satu permasalahan utama Jakarta. Di antaranya adalah kemiskinan hingga jurang ketimpangan yang lebar antara si kaya dan si miskin.

Sandiaga Siapkan Kado Ultah untuk Anies Baswedan

Kedua hal itu dinilai berkaitan dengan tingkat pengangguran yang tinggi, serta terbatasnya ketersediaan dan akses masyarakat terhadap lapangan pekerjaan.

Terkait permasalahan ekonomi itu, pasangan ini lantas berencana mendorong adanya pembangunan infrastruktur dengan menggunakan skema public-private partnership. Tujuannya, adalah untuk meningkatkan investasi dan dunia usaha. Sehingga, ekonomi Jakarta akan makin tumbuh secara berkelanjutan dan berkeadilan.

Setidaknya ada dua program kerja sebagai turunan dari Misi yang diusung Agus-Sylvi dalam mengentaskan permasalahan ekonomi ini, yakni program aksi dalam mewujudkan Jakarta yang adil serta program aksi mewujudkan Jakarta yang sejahtera.

Program kerja yang terkait Jakarta yang Adil antara lain, peningkatan pendapatan warga Jakarta, khususnya kelas menengah bawah, untuk mengurangi jurang ketimpangan dan peningkatan akses UMKM dan usaha informasi terhadap tempat usaha yang layak dan berkepastian hukum.

Selain itu, juga peningkatan akses generasi muda terhadap peluang-peluang ekonomi kreatif dan kewirausahaan, peningkatan akses, khususnya masyarakat Kepulauan Seribu terhadap akses pendidikan, kesehatan, dan peluang sosial ekonomi, serta peningkatan dan penyebaran manfaat wisata terhadap ekonomi dan peluang usaha masyarakat.

Program aksi tersebut dihararapkan akan dapat menurunkan angka kemiskinan DKI yang pada tahun 2015 sebesar 3,61% turun menjadi 2,5% pada tahun 2022.

Sementara itu, terkait Jakarta yang Sejahtera, pasangan ini mempunyai beberapa program kerja, salah satunya adalah penciptaan lapangan lapangan kerja baru melalui pemberdayaan UMKM, Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif.

Program aksi tersebut diharapkan akan mendorong pertumbuhan perkonomian Jakarta menjadi lebih cepat selama periode 2017-2022 menjadi sebesar 6,5%.


2. Ahok-Djarot

Pada sektor ekonomi, pasangan ini ingin menjadikan Pemerintah Daerah sebagai salah satu aktor ekonomi utama untuk menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi.

Beberapa program kerja terkait sektor ekonomi yang disusun pasangan ini antara lain adalah:

* Meningkatkan peran BUMD dalam mendukung ekonomi daerah dan mempercepat program pembangunan prioritas di bidang ketahanan pangan, penyediaan hunian layak, infrastruktur dan transportasi.

* Menjamin ketersediaan 9 bahan pokok di lokasi dan dengan harga yang terjangkau bagi warga dengan mendorong peranan BUMD memotong rantai distribusi yang panjang, salah satunya melalui pelaksanaan Operasi Pasar oleh BUMD di lokasi padat penduduk secara rutin.

* Memperbaiki kesehatan finansial dan meningkatkan performa BUMD melalui pemilihan manajemen yang profesional, peningkatan corporate governance, dan pengawasan BUMD berbasis IT agar BUMD memperkuat pendapatan anggaran daerah.

* Menciptakan sistem kerja sama yang transparan dan menguntungkan kedua belah pihak untuk memfasilitasi lebih banyak kerja sama antara Pemda dengan badan usaha (KPBU) untuk membiayai pembangunan Provinsi DKI Jakarta.

* Menyediakan subsidi bahan pangan bagi pemegang KJP agar ada peningkatan gizi siswa-siswi Jakarta dengan target konsumsi daging sebesar 1,5kg/bulan/anak.

* Menciptakan ekosistem yang menunjang kolaborasi dan mendukung pertumbuhan kewirausahaan di Jakarta dengan penyediaan co-working space dengan fasilitas pendukung di 5 wilayah kota administrasi dan penyederhanaan izin usaha kecil dan menengah.

* Melanjutkan revitalisasi pasar tradisional dan pembangunan pasar bazar modern seperti di kota-kota maju di dunia.

* Memperkuat daya saing pedagang kecil dengan mendorong pelatihan sertifikasi untuk pedagang kecil, melanjutkan pemberian kredit yang terjangkau bagi UMKM yang diintegrasikan dengan lokasi binaan, serta penyediaan lokasi usaha untuk pedagang-pedagang kecil di lokasi-lokasi yang strategis.

* Melanjutkan prgram budidaya ikan/peternakan dengan sistem bagi hasil 80% bagi warga dan 20% bagi Pemda dengan penyediaan fasilitas oleh Pemda untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok. Setelah banyak pelaku usaha berhasil, 20% akan dialokasikan untuk koperasi yang dibentuk.

* Membangun pasar perkulakan di Pasar Induk Kramat Jati untuk sembako murah dengan keanggotaan khusus bagi lapisan warga yang membutuhkan, seperti pemegang KJP dan warga bergaji UMP.

* Melakukan program pemberdayaan warga rusun melalui pelatihan dan job fair agar warga rusun dapat berkontribusi secara produktif kepada perekonomian daerah.

3. Anies-Sandi

Sektor Ekonomi menjadi salah satu poin Misi yang diusung oleh pasangan ini. Yakni menjadikan Jakarta, kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui terciptanya lapangan kerja, kestabilan dan keterjangkauan kebutuhan pokok, meningkatnya keadilan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur, kemudahan investasi dan berbisnis, serta perbaikan pengelolaan tata ruang.

Beberapa poin terkait ekonomi juga dipaparkan dalam program prioritas keduanya, antara lain:

* Menyediakan inkubasi start-up usaha kecil kreatif dan berasis teknologi, serta menyebarkan praktik baik dari warga terhadap penanganan masalah-masalah kota melalui Unit Partisipasi Pembangunan Kota di tingkat Kelurahan.

* Melahirkan 200 ribu pengusaha kecil menengah di Jakarta dengan mendirikan pusat-pusat kewirausahaan di tiap Kecamatan.

* Menjadikan pasar tradisional dan pedagang kaki lima sebagai bagian dari solusi urbanisasi dan pilar ekonomi kerakyatan, melalui revitalisasi dan gerakan pemberdayaan kaki lima kota.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya