Hormati Aksi 212, Buruh Demonstrasi Usai Salat Jumat

Presiden KSPI, Said Iqbal.
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Organisasi buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, memastikan diri tetap menggelar demonstrasi pada 2 Desember 2016 mendatang.

5 Negara dengan Upah Tertinggi di Dunia, Ada yang Tembus Miliaran Rupiah

Hal ini berarti bersamaan dengan aksi yang akan dilakukan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-Majelis Ulama Indonesia di kawasan Monumen Nasional.

Namun demonstrasi yang dilakukan buruh akan dipusatkan di Balai Kota DKI Jakarta.

Ganjar Ingin Perempuan dan Disabilitas Tidak Diperlakukan Diskriminatif, Bisa Kerja dan Upah Layak

“Dari tempat pemberangkatan, buruh akan turun di Tugu Tani sekitar pukul 10.00 WIB. Dari Tugu Tani kemudian berjalan ke titik kumpul di balai kota,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016.

Menurut Iqbal, massa buruh yang akan ikut unjuk rasa ini mencapai 50 ribu orang. Mereka berasal dari sekitar kawasan Jabodetabek, Karawang, Serang, sampai Purwakarta.

Ganjar Cerita Dicurhati Buruh soal UU Cipta Kerja: Tolong Pak Segera Review

Sebagai bentuk perhomatan terhadap aksi yang digelar GNPF MUI, KSPI akan memulai demonstrasi mereka setelah salat Jumat. Sehingga waktu mereka tidak akan berbenturan, karena acara doa bersama di Monas rencananya hanya sampai salat Jumat.

Dalam demonstrasi ini, KSPI akan menyampaikan tuntutan mereka untuk mendesak pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015, dan meminta upah minimum 2017 dinaikkan sebesar 15 – 20 persen. Terakhir, penjarakan Gubernur DKI non aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Buruh menilai Ahok diduga melakukan berbagai pelanggaran, yakni dugaan korupsi, melenggar HAM karena malakukan penggusuran terhadap rakyat kecil, merusak lingkungan melalui proyek reklamasi, kebijakan upah murah, dan melakukan penistaan agama," ujarnya.

Kata Iqbal, demonstrasi buruh ini tak hanya digelar di Jakarta, karena secara bersamaan, aksi serupa juga digelar di 15 provinsi. Semua aksi dipusatkan di kantor kepala daerah. 

“Hingga hari ini sudah mengkonfirmasi 15 provinsi akan melakukan aksi, dari rencana semula 20 provinsi,” ucap Iqbal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya