- Foe Peace - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Antrean panjang orang-orang terlihat di sebuah mobil yang terparkir di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan.
Mereka ini bukan mengantre untuk membeli makanan atau juga buang air kecil. Tapi, untuk mendapatkan nikmatnya pijatan gratis dari para pemijat tradisional yang sengaja didatangkan ke Monas, hanya untuk melayani peserta aksi super damai 212.
Pijat gratis ini, merupakan ide dari sebuah organisasi sosial masyarakat Islam. Ide mendatangkan pemijat, berawal dari kepedulian mereka atas kondisi peserta aksi super damai yang rela berjalan kaki dari berbagai kota untuk sampai ke Monas.
"Kami dengar kabar bahwa ada teman-teman jalan kaki dari Ciamis. Kita buat untuk menghilangkan keletihan makanya kita rancang mobil pijat. Agar massa bisa aktivitas di sini lebih segar, sampai sini kan pasti lelah. Jangan sampai mereka ke sini tidak ikut aksi, kan kasihan mereka," kata Bambang Suherman, Direktur Mobilisasi Sumber Daya organisasi yang menyelenggarakan layanan pijat gratis itu, Jumat 2 Desember 2016.
Selain di Jalan Medan Merdeka Selatan, mobil pijat tersebut juga tertempatkan di beberapa titik di kawasan Monas. Setiap orang yang ingin menikmati layanan pijat gratis itu diberikan waktu 10 menit lamanya.
"Kita kerjasama dengan tunanetra yang biasa memijat. Tapi, ada juga massa yang muda-muda juga ingin membantu memijat. Ada yang di kepala, tangan, kaki, tergantung permintaan. Kita harap semoga ini semua bisa membantu," katanya.
Seperti diketahui, dalam pelaksanaan aksi damai ini, tak hanya pijat yang digratiskan untuk peserta, tapi juga berbagai kebutuhan pokok, seperti makanan dan minuman.
(ren)
