- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi menyampaikan bela sungkawa terhadap para korban tragedi kapal wisata terbakar Zahro Express dengan tujuan ke Pulau Tidung, yang dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Budi menyebutkan ada empat korban luka di RSPAD yang sedang mendapatkan perawatan insentif untuk pemulihan luka-luka. Korban yang terdaftar di RSPAD ini terdiri dari tiga anak-anak dan seorang ibu.
"Alhamdulillah mereka sudah sadar dan sedang masa recovery," kata Budi kepada media setelah sempat dihalangi pihak rumah sakit RSPAD untuk diwawancara, pada Senin, 2 Januari 2017.
Terkait dengan penanganan kasus kecelakaan ini, Budi menjelaskan sudah menjalin koordinasi dengan pihak terkait, seperti RS Polri yang mengidentifikasi korban meninggal, rumah sakit lainnya yang memberikan perawatan kepada korban yang luka. Selain itu, dia berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan PT Jasa Raharja.
Kemudian, ia menyampaikan Pemda DKI Jakarta dan Jasa Marga sudah memberikan dana bantuan. "Alhamdulillah mendapat kepastian Jasa Rahaja memberikan santunan baik kepada yang meninggal maupun luka-luka. Selanjutnya, DKI Jakarta juga memberikan santunan kepada yang meninggal," ujar Budi.
Sementara Jasa Raharja, untuk korban yang meninggal dunia akan diberikan santunan kematian sebesar Rp25 juta. Sedangkan korban luka mendapatkan biaya perawatan maksimal sebanyak Rp10 juta.
Plt DKI Jakarta Sumarsono yang diakrab dipanggil Soni mengatakan, bantuan berupa pemenuhan asuransi dan akan diberikan secara merata kepada para korban. Menurutnya yang terpenting saat ini adalah identifikasi para korban untuk mendapatkan haknya.
"Sama semua, yang penting ada identitasnya. Siapa yang meninggal siapa yang hilang. Namanya bukan santunan tapi untuk uang asuransi. Kalau santunan itu sedekah," ucap Soni.
Kemudian, terkait tiket kapal wisata tersebut tidak termasuk asuransi, Soni mengatakan sedang melakukan investigasi.