- A
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta tidak aktif Basuki Tjahaja Purnama akan memberi sanksi denda hingga Rp25 juta kepada orang yang membuang sampah ke aliran Sungai Ciliwung.
Menurutnya, denda sebesar Rp25 juta akan diberlakukan untuk perusahaan yang terbukti membuang sampah dan mengotori aliran sungai. Sementara, untuk pelaku pembuang sampah dari kalangan perorangan, diwacanakan akan dikenakan denda paling banyak Rp5 juta.
"Denda duit. Bisa Rp5 juta. Kalau perusahaan, punya toko, bisa Rp25 juta. Kalau sudah masuk (kembali menjadi Gubernur DKI). Saya mau minta (pembuang sampah ke Ciliwung) diintai saja. Biar kapok," ujar Ahok saat berkunjung sebagai calon Gubernur DKI ke wilayah Kelurahan Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 6 Februari 2017.
Wacana denda itu tercetuskan oleh Ahok setelah dirinya menerima keluhan warga Kampung Tengah. Karena wilayah itu, kerap mengalami kebanjiran, yang disebabkan aliran sungai yang tersendat, akibat banyak tumpukan sampah yang berasal dari pembuangan pedagang di Pasar Kramat Jati.
Menurut Ahok, pemerintah, yang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)-nya, PD Pasar Jaya, mengelola Pasar Kramat Jati, tidak akan sekadar mengimbau para pedagang di sana untuk tidak membuang sampah mereka ke sungai. Para pedagang, akan dibiarkan jika mereka membuang sampah ke sungai.
Namun, karena telah memiliki bukti, pemerintah akan menerapkan sanksi denda bagi mereka. Hal itu diharapkan menimbulkan efek jera sehingga pedagang yang lain tidak melakukan hal yang sama.
"Aku mau orang tungguin. Operasi tangkap tangan saja, siapa yang buang sampah ke kali," ujar Ahok.
Air Kali Ciliwung Depok Siaga IV
Air akan tiba di Pintu Air Manggarai, Jakarta, dalam enam jam.
