Ketemu Wiranto, Rizieq Curhat karena Diisukan Anti Pancasila

Habib Rizieq saat masih berada di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

VIVA.co.id – Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. Pertemuan ini untuk menjelaskan perbedaan persepsi terkait rencana aksi 11 Februari mendatang.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

"Saya sudah mengenal pak Wiranto sejak lama. Selama ini kami saling membantu, berkomunikasi, berdiskusi, berdialog. Kemudian belakangan ini tiba-tiba komunikasi itu  tersumbat dan terjadi kesalahpahaman. Maka saya melihat pertemuan kali ini luar biasa bisa mencairkan semua kebekuan," kata Rizieq di rumah dinas Menkopolhukam, Jakarta, Kamis 9 Februari 2017.

Rizieq mengungkapkan, sejak lama FPI dan GNPF MUI punya komitmen yang kuat tentang kebangsaan dan kenegaraan. Menurutnya FPI dan GNPF MUI bertekad menjaga NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

"Karena itu kami sangat terkejut sekali kalau belakangan ada isu yang memposisikan kami. Saya dan kawan-kawan FPI, GNPF MUI sebagai kelompok yang anti Pancasila anti kebangsaan dan sebagainya," ujar Rizieq.

Dalam pertemuan tersebut menurut, Rizieq telah disampaikan bahwa aksi 11 Februari tetap akan dilaksanakan. Hanya lokasi yang awalnya di bundaran HI dan lapangan Monas di pindah ke Masjid Istiqlal.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Sehubungan suhu politik jelang Pilkada di Ibu Kota Jakarta semakin memanas dan adanya gerakan gerakan yang kami khawatir menjadi gerakan provokasi. Yang bisa menimbulkan kerusuhan," ujarnya menambahkan.

Selain itu alasan lainya menurut, Rizieq pada hari yang sama akan dilakukan kampanye terakhir dua kandidat peserta Pilkada DKI Jakarta.  

"Jadi kami tidak mau terjebak di dalam kampanye yang sedang dilakukan kedua Paslon (pasangan calon) ini. Maka itu akhirnya kami mengambil keputusan bersama habib dan ulama yaitu untuk kami gelar di masjid Istiqlal," ujarnya menjelaskan.

Rizieq berjanji zikir dan tausyiah nasional yang akan di laksanakan di masjid Istiqlal tidak akan melanggar undang-undang dan peraturan yang berlaku.

"Kami akan mengikuti koridor perundang-undangan yang ada. Dan kami berkomitmen untuk tidak melanggar undang undang apa pun." 

Sebelumnya pertemuan tertutup sekitar dua jam di kediaman Menkopolhukam, Wiranto. Dalam pertemuan tersebut selain, Riziek nampak Ketua Umum GNPF MUI, Bachtiar Nasir, Wasekjen MUI, Zaitun Rasmin, Panglima GNPF MUI, Munarman dan para tokoh lainya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya