- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta juga diikuti tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Meski tengah menjalani proses hukum, mereka yang ber-KTP Jakarta masih menyempatkan untuk mensukseskan Pilkada Serentak 2017 itu.
Seperti Andi Zulkarnaen Mallarangeng atau biasa disapa Choel dan mantan Ketua Komisi D DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, M Sanusi yang menggunakan hak pilihnya.
Kepada awak media, keduanya bahkan mengaku tidak memilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat.
Pencoblosan sendiri dilakukan di kantor KPK, tepatnya di Ruang Tatap Muka Rumah Tahanan KPK, Rabu 15 Februari 2017.
"Asal bukan dua," kata Sanusi. Hal yang senada dilakukan Choel. Namun, Choel menunjukkan jari telunjuknya ketika ditanya pasangan calon pilihannya. "Asal bukan dua," kata Choel.
Selain Choel dan Sanusi, tahanan lainnya yang mencoblos di kantor KPK, yakni Andi Taufan Tiro, politikus PAN yang menjadi tersangka kasus suap proyek jalan Kementerian PUPR, Dirut PT Merial Esa, Fahmi Dharmawansyah dan anak buahnya M Adami Okta yang berstatus tersangka kasus suap proyek di Bakamla, Direktur CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman yang berstatus tersangka suap Judicial Review UU di MK, serta terdakwa kasus dugaan suap penghapusan pajak PT EK Prima Ekspor Indonesia, Ramapaniker Rajamohanan Nair.
Choel merupakan tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Jawa Barat, dan Sanusi adalah terdakwa suap Raperda Reklamasi Teluk Jakarta dan Tindak Pidana Pencucian (Uang).
Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan partainya tidak mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon Gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Partai
