Ahok Belum Terima Undangan Sambut Raja Salman

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama komentari banjir Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id / Fajar GM

VIVA.co.id – Istana Kepresidenan hingga kini belum menyampaikan undangan bagi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait penyambutan kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Jakarta, 1 Maret 2017. 

Pamer Foto Diundang Raja Arab, Anies Dinilai Ingin Dapatkan Efek Elektoral

“Sampai saat ini belum ada info dari pihak Istana Kepresidennan. Biasanya dari Kemensesneg ada undangan, misalnya Presiden mau berangkat (ke Halim) diminta Pak Gubernur untuk hadir," kata Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov DKI Jakarta, Muhammad Mawardi ditanya wartawan, di Jakarta, Senin 27 Februari 2017. 

Mawardi mengatakan, biasanya undangan dari Istana dalam hal ini Kementerian Sekretariat Negara tiba ke institusinya sehari sebelum kedatangan atau keberangkatan pimpinan negara. 

Pengamat Nilai Anies Manfaatkan Momen Jamuan Raja Salman untuk Pilpres

"Belum ada. Biasanya satu hari sebelumnya. Nanti kami cek apakah diminta atau tidak," katanya

Sebelumnya Ahok mengatakan, kedatangan Raja Salman menjadi momentum untuk pemerintah meminta kenaikan kuota haji jemaah Indonesia tiap tahunnya. "Minimal kuota naik haji ditambah dong," kata Ahok. 

Sama-sama Dijamu Raja Arab, Berikut Perbedaan Respons Anies dan Ganjar di Media Sosial

Lawatan Raja Salman beserta rombongan yang berjumlah 1.500 orang itu, Ahok belum mengetahui adanya agenda sambutan tersendiri dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

"Saya tidak tahu. Mungkin Biro KDH (kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri) yang atur," katanya. 

Seperti diketahui, kedatangan Raja Salman ini merupakan kunjungan balasan yang dilakukan Presiden Joko Widodo di Arab Saudi pada September 2015. Raja Salman akan berada di Indonesia pada 1-9 Maret 2017. Raja bersama rombongan akan mengunjungi beberapa tempat salah satunya Masjid Istiqlal, Istana Kepresidenan Bogor dan Pulau Bali. 

Pertemuan bilateral antara dua pemimpin dua negara dengan mayoritas penduduk muslim ini, rencananya membahas berbagai hal. Penjajakan kerja sama itu seperti rencana investasi, kebudayaan dan isu pelayanan haji hingga perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya