Alasan Ahok 'Walk Out' Saat Penetapan Paslon Putaran Dua

Gubernur DKI non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id – Jawaban tak jelas yang disampaikan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta mengenai kepastian dimulainya acara penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 menjadi alasan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memutuskan 'walk out' atau meninggalkan lokasi acara.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Demikian disampaikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut Ahok, ia telah tiba di lokasi acara, Hotel Borobudur, Sabtu malam kemarin, sebelum pukul 19.00 WIB, atau lebih cepat 30 menit sebelum acara yang dijadwalkan dimulai pukul 19.30 WIB. 

Ahok sempat melakukan pertemuan dengan tim suksesnya sambil menunggu acara dimulai. Menurut Ahok, hingga pukul 20.00 WIB, acara tak kunjung dimulai. Pihak KPU yang kebetulan ia temui tak memberikan kepastian waktu dimulainya acara tersebut.

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

"Terus, KPU-nya lagi makan-makan. Kata saya, kapan mulai? Enggak jelas jawabnya lagi. Saya bilang kalau enggak mau mulai, kami pulang ini. Ya terus dia enggak jawab aja, ya kita pulang aja udah," ujar Ahok di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Maret 2017.

Ahok sekaligus membantah pernyataan Ketua KPU DKI Sumarno yang menyebutkan miskomunikasi membuat Ahok-Djarot tidak menunggu di Ruang VVIP, tempat seharusnya paslon menunggu hingga acara dimulai. Menurut Ahok, Djarot sudah menunggu di sana sementara ia menemui timses. 

Ruko Milik Ahok di Medan Terbakar, Tiga Orang Alami Luka Bakar

Lagipula, lanjut Ahok, kedatangan mereka berdua juga diketahui banyak orang, tidak mungkin tidak diketahui KPU, sehingga mereka memutuskan acara tidak segera dimulai. "Bilangnya, seolah-olah kami tidak masuk ke ruang VVIP. Bilangnya kami tidak tahu masuk lewat mana. Kami lewat lobi utama loh," ujar Ahok.

Ahok menekankan kesalahan itu tentu ada di pihak KPU DKI Jakarta yang tidak memulai acara secara tepat waktu. Padahal, ia dijadwalkan juga menghadiri acara lain pada malam kemarin.

"Maksud kami, kalau minta kami datang jam 19.00 WIB, ya harus ditepatin. Rundown acara kan mulai jam 19.30 WIB. Kita kan juga punya kegiatan banyak, (acara) itu mendadak. Kalau memang dia mau jam 20.00 WIB, ya jam 20.00 WIB. Kita bisa selesaikan dulu (acara lain) misalnya. Misalnya, ke kawinan-kawinan (warga) diselesaikan dulu," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya