VIVAnews - Jakarta akan dipenuhi manusia gerobak menjelang hari raya Lebaran 2009. Jumlah mereka bahkan mencapai 1.000 orang.
Mereka biasanya berada di kawasan Senen, Tanah Abang, Kemayoran, dan sejumlah pemukiman padat di Jakarta.
Terkait merebaknya manusia gerobak sejak puasa ini, Pemerintah Jakarta Pusat dan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, terus memperketat pengawasan terhadap sejumlah lokasi untuk mempersempit ruang gerak manusia gerobak di pusat kota.
Biasanya manusia gerobak selalu bergerak pada malam hari. Sementara siang hari mereka akan bersembunyi sehingga sulit terdeteksi.
"Kami yakin keberdaan manusia gerobak pada tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya," ujar Andi Muchdar, Kasie Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Sudin Sosial Jakpus, Rabu 9 September 2009, seperti yang dikutip dari situs milik pemerintah.
Jika tahun lalu keberadaan manusia gerobak yang memasuki wilayah Jakarta Pusat mencapai 2.000 orang, maka tahun ini diprediksi hanya 1.000 orang.
Manusia gerobak yang masuk Jakarta, kebanyakan berasal dari daerah Jabodetabek. Mereka biasanya keliling menggunakan gerobak untuk mencari barang bekas dan mencari sedekah dari kegiatan sahur on the road atau lainnya.