- VIVA.co.id/Istimewa
VIVA.co.id – Tim pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menegaskan tak pernah memasang spanduk berbau isu SARA dalam kampanye di putaran dua Pilkada DKI. Hal ini terkait beredarnya spanduk berbau SARA di Kramatjati, Jakarta Timur.
Juru Bicara Tim Pemenangan, Andre Rosiade mengatakan spanduk berbau SARA jauh dari komitmen Anies-Sandiaga yang mengedepankan kebangsaan dan kebhinekaan.
"Ini jelas bukan kami. Dari awal, kami tidak pernah memasang atribut atau membuat spanduk berbau SARA. Komitmen kami bagaimana mengedepankan kebangsaan dan kebhinekaan," kata Andre saat dihubungi VIVA.co,id, Kamis, 16 Maret 2017
Andre menduga ada kemungkinan yang memasang spanduk tersebut adalah warga Kramatjati, Jakarta Timur. Ia menduga, warga berinisiatif memasang spanduk karena sebagai upaya protes terhadap calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Kemarahan ini karena sikap Ahok yang kerap kali melukai perasaan warga Jakarta.
"Mungkin kami duga itu inisiatif warga pasang spanduk. Kita tahu Jakarta ini mayoritas muslim. Mungkin saja mereka marah dengan Bapak Ahok terkait Al Maidah, terus mengintimidasi Ketum MUI Maruf Amin di persidangan," tuturnya.
Kemudian, Andre menambahkan pasangan Anies-Sandiaga selalu mengedepankan adu gagasan dan program untuk Jakarta ke depan. Bukan dengan strategi memunculkan isu SARA.
"Kita kedepankan bagaimana program Oke-Oce, KJP Plus. Itu untuk Jakarta ke depan," ujar Wasekjen Gerindra tersebut.
Seperti diketahui, beredar gambar spanduk berbau rasis dengan tulisan "Islam Agamaku, Alquran Kitabku. Gubernur Muslim Pilihanku". Spanduk ini dipasang saat calon Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno kampanye di Kramatjati, Jakarta Timur.
