Anies-Sandi akan Tingkatkan Pengelolaan Pasar Tradisional

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Sumber :
  • Irwandi/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Calon Pasangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin pasar tradisional dikelola dengan lebih baik lagi dengan memperhatikan peningkatan kenyamanan aktivitas masyarakat di pasar.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Akhir pekan ini, pasangan calon nomor urut tiga itu tengah melakukan blusukan di Pasar Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara guna memperhatikan hal apa saja yang dibutuhkan oleh warga Jakarta.

"Kami ingin pengelolaan yang baik bisa dilakukan di pasar-pasar tradisional Jakarta. Pengelolaannya tentu jumlahnya ditambah, tapi yang tidak kalah penting pengelolaannya ditingkatkan," ujarnya di Pasar Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, Minggu, 19 Maret 2017.

Buka Acara Jakarnaval 2018, Anies-Sandi Kompak Naik Vespa

Menurutnya, peningkatan pengelolaan pasar tradisional tersebut di antaranya mencakup, keamanan penjual maupun pembeli, kenyamanan parkir, dan harga barang yang terjangkau.

"Keterjangkauan harga barang kebutuhan pokok menjadi salah satu kebutuhan utama para warga Jakarta. Salah satu kebutuhan warga Jakarta itu kebutuhan pokok. Jadi tema utama kami keterjangkauan harga barang-barang pokok, kebutuhan pokok pasar-pasar tradisional," tuturnya.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Dalam blusukannya, Anies melihat langsung dan berbincang dengan pembeli. Menurutnya, pasar PIK merupakan pasar tradisional yang dijadikan contoh karena menjadi pasarnya tradisional tapi pengelolaannya modern.

"Jadi tadi, banyak ngobrol itu. Saya sama bang Sandi lihat-lihat. Nah setelah itu, kami ini minum kopi. Apa yang menarik pasar tradisional itu lebih dari tempat transaksi, tapi tempat warga berinteraksi. Jadi yang membedakan, ada tawar menawar ada perbandingan, warga Jakarta ini harus kita dorong lagi," ujarnya.

Jika terpilih nanti, kata Anies, pihaknya memastikan pengelolaan pasar tradisional akan lebih ditingkatkan lagi.

"Jangan hanya memikirkan kegiatan sendiri-sendiri, bahkan warung kopi seperti ini juga tempat interaksi. Nah ini ditemui di pasar-pasar tradisional. Jadi kami melihat pasar tradisional bukan hanya tersedia kegiatan ekonomi tapi juga salah satu alat perekat, membuat interaksi antar warga, ini akan kami dorong lebih jauh," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya