Anies-Sandi Laporkan Akun Twitter Saiful Mujani ke Bawaslu

Tim hukum pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono.

VIVA.co.id - Tim hukum pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno secara resmi melaporkan akun twitter CEO Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, @saifulmujani, ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta. Saiful diduga menyebarkan black campaign atau kampanye hitam di media sosial Twitter.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Salah satu tim advokasi Anies-Sandi, Amir Hamzah, mempertanyakan motif dan alasan seorang pendiri lembaga survei yang seharusnya netral tapi justru menyebarkan foto hoax. Dia mengaku mendapatkan postingan itu pada 18 Maret sekitar pukul 16.42 WIB.

"Beliau mengupload foto kontrak politik syariat Islam dengan mempertanyakan otentik atau hoax. Kami heran, untuk seukuran Saiful Mujani ini kan apa perlu mengupload seperti itu, apalagi beliau kan CEO lembaga survei terkemuka," ujar Amir di kantor Bawaslu DKI Jakarta, Jalan Danau Agung Sunter III, Jakarta Utara, Senin, 20 Maret 2017.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Terkait gambar yang diupload tersebut, Anies-Sandi juga telah melakukan klarifikasi dan ada bantahan dari mereka bahwa tanda tangan yang foto itu jelas palsu. Tim advokasi juga mempersoalkan pemalsuan tanda tangan yang dilakukan di gambar tersebut.

"Bukan hanya isi konten, tapi terkait pemalsuan tanda tangan juga harus diusut. Kami mengharap Bawaslu untuk memanggil Saiful Mujani agar dapat menjelaskan maksud beliau. Dokumen ini sudah tersebar banyak di seluruh masyarakat," katanya.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Twit yang diupload oleh Saiful Mujani tersebut diketahui telah di retweet lebih dari 100 kali. Dengan jumlah tersebut, Tim Advokasi Anies Sandi mengkhawatirkan akan ada dampak negatif bagi Anies-Sandi di mata masyarakat. Oleh karena itu, mereka meminta Bawaslu dapat segera mengatasi kasus tersebut.

"Dalam satu hari saja di-retweet 155 orang. Nah, masing masing orang itu kan berkembang lagi, di gambar twit tersebut kesannya kami tidak mengikuti ideologi Pancasila," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Advokasi Anies-Sandi, Yupen Hadi, menyayangkan cuitan akun Saiful Mujani. Dalam surat akad kontrak itu disebutkan Anies-Sandi terkesan lari dari ideologi Pancasila. Berdasarkan penelusuran tim advokasi, informasi pertama berasal dari cuitan Saiful Mujani.

"Pak Saiful Mujani itu CEO lembaga survei, high profile, harusnya bisa mengetahui dampak dari cuitannya. Dan ini menjadi viral, dalam satu hari pertama sudah di-retweet 155 kali," kata Yupen.

Atas laporan tersebut, VIVA.co.id berusaha meminta tanggapan atau konfirmasi dari Saiful Mujani. Namun, hingga berita ini ditulis, pesan yang disampaikan melalui Whatsapp, dan juga telepon belum mendapatkan respons. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya