- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Forum Umat Islam atau FUI memastikan akan menggelar aksi pada tanggal 31 Maret 2017 atau disebut dengan Aksi 313. Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut penegak hukum agar memenjarakan terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Reza Hariyadi mengatakan, sulit untuk tidak mengaitkan aksi tersebut dengan Pilkada DKI. Apalagi kata dia, aksi tersebut dilakukan pada masa kampanye Pilkada DKI putaran kedua. Namun ia menilai aksi tersebut tak akan berpengaruh banyak terhadap elektabilitas Ahok yang merupakan calon petahana Pilkada DKI 2017.
"Aksi-aksi tentang penistaan agama mungkin tidak akan terlalu banyak berpengaruh karena masyarakat telah sampai pada satu titik jenuh. Masyarakat mungkin akan lebih mengaitkan preferensi pemilihnya pada kualifikasi individual dari masing-masing kandidat," kata Reza saat acara Diskusi Publik Pilkada Putaran Kedua di Kawasan Utan Kayu Jakarta Timur, Kamis sore 30 Maret 2017
Dia menilai, pada saat ini, masyarakat sudah cukup cerdas dalam memilih calon yang dianggap paling pas. Masyarakat bisa mempertimbangkan program dibandingkan mementingkan tudingan penistaan agama.
"Orang sekarang sudah fokus pada kualifikasi program, track record, pengalaman empiris dan sebagainya. Saya kira ini dibuktikan dengan perdebatan dan kritik terhadap program OKE OCE misalnya atau program open government dan sebagainya," ujar dia.
Menurut Reza, aspek preferensi telah bergeser dari yang awalnya cenderung bersifat sosiologis kini ke aspek preferensi yang bersifat rasional. Oleh karena itu, pikiran masyarakat tak lagi mudah diperngaruhi isu SARA.
"Jadi saya kira besok akan berjalan seperti biasa dan tidak akan banyak impact-nya terhadap persoalan Pilkada DKI," ujar pengamat tersebut. (hd)