- VIVA/Romys
VIVA.co.id – Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta wilayah Jakarta Pusat telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua. Total DPT di wilayah Jakarta Pusat dalam putaran kedua ini berjumlah 757.515 pemilih dan 1.238 Tempat Pemungutan Suara (TPS) termasuk TPS di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Jumlah tersebut meningkat sekitar 10 ribu pemilih dari DPT dalam putaran pertama. Penambahan DPT ini dikarenakan bertambahnya pemilih pemula serta daftar pemilih tambahan yang tidak mendapatkan hak pilihnya pada putaran pertama.
Dari delapan kecamatan di Jakarta Pusat, ada disediakan sebanyak 1.238 TPS yang tersebar di 44 Kelurahan.
Dalam rapat pleno terbuka ini yang dilakukan Selasa 4 April malam, tim pemenangan pasangan cagub dan cawagub nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno enggan menandatangani berita acara dan tidak menyetujui penetapan jumlah pemilih di wilayah Jakarta Pusat.
"Kami menolak mendatangani berita acara lantaran adanya temuan penggandaan NIK serta nomor pemilih luar yang masuk ke dalam DPT Jakarta Pusat," kata salah seorang tim dari pasangan Anies-Sandi, Abu Sofyan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Jakarta Pusat Arif Bawono pun tak mempermasalahkannya. "Itu adalah hak konstitusionalnya sebagai warga negara," kata Arif.
Untuk diketahui, Pilkada DKI Jakarta menjadi salah satu daerah dari 101 daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak pada 2017.
Pilkada DKI memasuki putaran kedua lantaran pada putaran pertama tidak ada pasangan cagub dan cawagub yang mencapai perolehan suara 50 persen lebih.
Dalam putaran kedua, dua pasangan akan bertarung yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pemungutan suara putaran kedua akan dilakukan pada 19 April 2017.
