- Pius Yosep Mali - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kebakaran sebuah mobil Avanza yang terjadi di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Minggu dini hari, 16 April 2017 diduga ada unsur kesengajaan.
Ketua DPD FPI DKI Jakarta Muchsin Alatas mengatakan, hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya hingga pada Tablig Akbar ke-19 ini.
Namun, menurut Muchsin, ada yang berbeda dari jumlah polisi yang ikut mengamankan acara, di mana biasanya sekitar ratusan orang yang ikut berjaga namun kini sedikit berkurang.
"Biasanya saya buat acara di situ pengamanannya luar biasa. Namun tumben malam itu mungkin banyak kejadian berbarengan sehingga tidak banyak polisi cuma ada 40 orang yang berjaga di sana," ujar Muhsin dalam jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan, Minggu, 16 April 2017.
Terkait hal tersebut, anggota Tim Advokasi GNPF-MUI, Kapitra Ampera mengatakan, para polisi yang berjaga sebelum kejadian berada di sekitar BPN. Jaraknya sekitar 50 meter dari lokasi Tablig Akbar.
Menurut Kapitra, kejadian ini merupakan kejahatan yang sistematis yang sudah dipikirkan dengan matang. Sebab, para pelaku sudah membuat perhitungan dengan melibatkan empat mobil untuk mencelakai umat.
"Ada kesengajaan yang sistematis untuk mencelakai. Jadi ada empat mobil, tiga mobil di antaranya buat instrumen kejahatan dan satunya untuk evakuasi," ujarnya.