- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id – Sejumlah tokoh memberikan pandangan dan testimoninya tentang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat peluncuran buku berjudul Ahok di Mata Mereka, di Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017.
Politisi Partai Golkar Nusron Wahid merupakan salah satu tokoh yang hadir. Dia memberikan kesan menarik terhadap Ahok ketika sama-sama duduk sebagai anggota DPR periode 2009-2014.
Nusron menceritakan, ketika itu Badan Legislatif tengah membahas Rancangan Undang-undang (UU) Haji dan Zakat. "Saya waktu itu sedang proses sosialisasi jadi Ketua (GP) Ansor yang kadang-kadang saya bolos ketika bahas UU Zakat dan Haji," kata Nusron saat peluncuran buku di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juli 2017.
Sebagai ketua kelompok fraksi (Kapoksi) Golkar, menurut Yusron, tugasnya kerap didelegasikan kepada anggotanya. Ahok yang juga berasal dari Fraksi Golkar ditugasi oleh Nusron untuk mengawal undang-undang tersebut.
Nusron kaget, Ahok yang justru memiliki keyakinan berbeda terlibat aktif dalam pembahasan. Hal itu menggugah Nusron bahwa Ahok bekerja tanpa mengenal adanya suku, agama, ras dan antargolongan.
"Ahok seorang China, Kristen, ketika ikut pembahasan UU haji dan zakat, tidak pernah sekalipun absen. Bahkan rapat sampai tengah malam jam setengah 1, tinggal 3 orang yang hadir. Pimpinan sama dua orang, tiga orang itu salah satunya adalah Ahok," kata Nusron.
Nusron berharap, peluncuran buku tersebut bisa memberikan sisi lain tentang sosok mantan gubernur DKI Jakarta itu kepada masyarakat.
Sambil berseloroh, Nusron menegaskan, cerita tentang Ahok dan dirinya selama di DPR bisa meyakini sejumlah pihak bahwa diskriminasi terhadap minoritas tak layak hidup di Indonesia. "(Pembahasan) ini UU Haji dan Zakat yang saya tahu, Ahok tidak pernah haji dan tidak pernah zakat. Nah ini pertama saya kenal di situ," kata Nusron disambut tawa hadirin. (mus)
