Polisi: Novel Baswedan Enggan Diperiksa

Novel Baswedan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA.co.id – Polisi mengaku sudah dua kali terbang ke Singapura untuk memeriksa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, soal kasus teror dengan air keras yang dia alami. Namun, dalam kunjungan tim Polri ke tempat Novel dirawat di Singapura Juni lalu, dia enggan diperiksa sehingga polisi kesulitan memproses kasusnya itu ke Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

"Sampai saat ini belum di-BAP. Penyidik ke sana mau memeriksa, (dia) belum mau. Kita ngobrol saja lah masalah polisi dan nanti saja lah. Anggota ke sana sudah bawa laptop, ada saksinya. Kita tanyakan (Novel) bilang tidak usah lah, kita ngobrol-ngobrol saja lah," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Rabu 2 Agustus 2017.

Argo menambahkan, polisi akan sabar menunggu Novel untuk menjalani proses pemeriksaan dan proses BAP. Daftar pertanyaan penyidik pun, kata Argo, sudah diberikan ke Novel.

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

"Polisi harus sabar. Sabar menunggu sampai yang bersangkutan memberikan keterangan itu. Kita kan sudah memberikan daftar pertanyaan kepada  yang bersangkutan. Nanti kalau sudah diisi dan dijawab kita ambil. Tidak masalah kita sudah sampai seperti itu, tapi sampai sekarang belum ada jawaban," katanya.

Dengan keterangan yang sudah di BAP, lanjut Argo, dapat mempercepat proses penyelidikan. Karena setiap proses hukum harus melewati pro justicia (berdasarkan hukum).

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

Ia pun mencontohkan, jika seseorang mengalami kemalingan di rumah, maka polisi akan menanyakan kepada pemilik rumah mengenai kejadian tersebut untuk mengungkap siapa maling tersebut.

"Kita proses hukum harus pro justicia. Jadi semua kegiatan harus dilakukan itu," ujarnya.

Untuk diketahui, Novel Baswedan disiram dengan air keras oleh orang tidak dikenal. Saat itu, Novel sedang berjalan menuju rumahnya usai menunaikan ibadah salat Subuh, Selasa 11 April 2017 di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Saat ini, polisi sudah mengantongi dua dari tiga sketsa terduga pelaku penyerangan. Bahkan, satu sketsa pelaku sudah diungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai bertemu Presiden Joko Widodo yang ingin menanyakan kelanjutan kasus Novel. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya