Pengolahan Sampah Canggih Sunter Telan Biaya Rp3 Triliun

Lalu lalang truk-truk sampah di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Irwandi

VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak lama lagi bakal memiliki tempat pengolahan sampah berteknologi canggih yang dapat menghasilkan energi listrik atau Intermediate Treatment Facility (ITF).

Teknologi Pengolahan Sampah RDF Dikritik, Riskan Diterapkan di Jakarta

Menurut Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPTS) Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup, Asep Kuswanto, direncanakan ada empat ITF yang bakal dimiliki Pemprov DKI.

"Satu di Sunter, Duri Kosambi, Marunda dan Cakung-Cilincing, itu sesuai master pland," kataAsep Kuswanto di Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017.

Disentil Jokowi soal ITF Sunter, Heru Budi Malah Pamer Pengolahan Sampah Anies di Bantargebang

Asep mengatakan, pembangunan 4 ITF akan dimulai dari ITF di Sunter. Lokasi ini akan dibangun pada September 2017 oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT. Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Kita sedang menjajaki proses pembangunnya, target pembangunan di September sudah mulai konstruksi pembangunannya," kata Asep.

Timbunan Sampah di Bantar Gebang Menggunung, Wagub DKI: Kita Punya PR

Sementara pembangunan tiga lokasi ITF lainnya akan segera menyusul, seiring dengan akan dilakukannya  proses lelang.

Asep menuturkan, ITF Sunter akan dibangun di lahan dengan luas 3,5 hektare. Dana yang dihabiskan untuk membangun ITF Sunter mencapai Rp3 triliun. ITF Sunter akan menggunakan teknologi dari Eropa

Dengan adanya ITF, dipastikan pembuangan sampah Jakarta ke TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, akan berkurang. Dan, dari sampah itu akan dihasilkan energi listrik yang bisa dijual ke PLN.

"ITF yang di Sunter minimal menghasilkan 35 megawatt. Dengan reduksi sampah per hari 2200 ton," katanya.

Asep mengatakan, dana hasil penjualan energi listrik ke PLN, nantinya akan dimanfaatkan untuk biaya pengelolaan sampah.

"Termasuk berapa rupiah listrik yang akan di beli PLN, dua sumber itulah yang akan menjadi pendapatan sumber pelaksana, sebagai pengganti atas biaya investasi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya