Jika Dibentuk TPF, Novel Akan Ungkap Jenderal yang Terlibat

Aksi dukungan untuk penyidik KPK Novel Baswedan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA.co.id – Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya sudah merampungkan pemeriksaan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, terkait kasus penyiraman air keras. Pemeriksaan di lakukan di Singapura.

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

Namun menurut tim advokasi Novel, Alghiffari, penyidik senior di KPK ini, baru mau menyebut nama salah satu jenderal yang diduga terlibat penyiraman air keras, jika dibentuk tim gabungan pencari fakta (TPF).

"Novel menyampaikan dia hanya akan membuka nama jenderal tersebut jika dibentuk tim gabungan pencari fakta," kata Alghiffari, Selasa 14 Agustus 2017. 

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

Menurut Alghiffari, keterangan yang diberikan Novel selama pemeriksaan, sebenarnya cukup kuat bagi Kepolisian untuk menemukan pelaku penyerangan kepada Kepala Satgas Kasus e-KTP itu. 

Sekarang, kata dia, tinggal menunggu komitmen Kepolisian bisa menerjemahkan keterangan Novel terkait informasi yang diberikan.  "Jika saksi-saksi tersebut sudah didalami dengan baik maka keterangan Novel sebenarnya sudah cukup. Kami juga merasa keterangan Novel sudah cukup karena ada banyak saksi tidak didalami dengan serius oleh polisi," ujarnya.

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

Pemeriksaan Novel di Singapura untuk pertama kalinya dilakukan Kepolisian. Penyidik KPK itu diperiksa di Singapura lantaran masih menjalani perawatan karena kedua matanya sempat terganggu penglihatannya setelah disiram air kimia oleh orang tak dikenal. 

Sebelumnya Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono menyatakan, pemeriksaan Novel belum mengarah keterlibatan seorang Jenderal seperti yang pernah diungkapkannya dalam wawancara dengan sejumlah media massa. 

Hal itu, kata Argo, atas permintaan Novel sendiri karena akan mengungkap pelaku penyerangan kepadanya jika aparat sudah bisa menangkap. "Intinya bahwa yang bersangkutan menyampaikan dia tidak akan menyampaikan bukti-buktinya sebelum (pelaku) tertangkap. Nanti ada waktunya tersendiri akan kami sampaikan. Kemudian beliau tidak menyampaikan juga begitu," ujar Argo. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya