Ada Bendera HTI di Aksi Massa Selamatkan Rohingya

Demo aksi selamatkan Muslim Rohingya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Unjuk rasa bertajuk "Aksi Selamatkan Muslim Rohingya" hari ini disebut aksi 69 yang diikuti oleh gabungan Front Pembela Islam (FPI), Presidium Alumni 212, Forum Umat Islam (FUI), Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), dan ormas Islam lainnya. Aksi demo ini dilakukan di depan Kedutaan Besar Myanmar untuk menyuarakan rasa keadilan bagi etnis Rohingya.

Menag Yaqut Buka Suara Soal HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII

Menurut pantauan VIVA.co.id, di tengah aksi demonstrasi masih terlihat ada dua bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang berwarna hitam dan putih berukuran besar. Padahal Kementerian Dalam Negeri sudah melarang HTI dan melarang penggunaan simbol-simbol HTI pascadicabutnya status badan hukum organisasi tersebut.

Bahkan, bendera Merah Putih tampak diletakkan berada di bawah bendera HTI yang dipasang di bilah bambu yang dibawa oleh demonstran. Tak hanya itu, bendera Palestina ikut dikibarkan.

HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII, Polisi Akan Periksa Panitia Penyelenggara Acara

Pada awal tahun ini, Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia dalam keterangan resminya menyesalkan jika bendera negaranya sering dibawa-bawa dalam aksi demonstrasi di Jakarta. Palestina keberatan benderanya digunakan sebagai atribut kecuali dalam acara formal pemerintahan terkait. 

"Kedubes Palestina menyesalkan baru-baru ini bendera Palestina dibawa-bawa selama aksi yang murni urusan dalam negeri. Ini jelas bahwa sikap yang tidak dapat diterima dan berbeda dengan aksi dukungan terhadap Palestina," tulis keterangan Kedubes Palestina beberapa waktu lalu.

HTI Diduga Bikin Acara Metamorfoshow di TMII, Polisi: Izinnya untuk Isra Mi'raj
Sekretariat organisasi Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Barat di Kota Bandung pada Rabu, 19 Juli 2017.

Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro-Khilafah Masih Eksis di RI dengan Modus Baru

Guru Besar Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Jakarta mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Februari 2024