- VIVA.co.id/ Eduward Ambarita
VIVA.co.id – Kantor Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III Nomor 17, Jakarta tak membuka pendaftaran relawan yang akan membantu muslim Rohingya di Myanmar.
Pantauan VIVA.co.id, Kamis, 7 September 2017, pintu sekretariat tampak tertutup rapat. Tak ada satu pun pengurus di sana.
Saat dikonfirmasi, Juru Bicara FPI Slamet Maarif menyatakan, pendaftaran relawan yang akan ke Myanmar hanya dilakukan di kantor perwakilan daerah.
"Daerah yang membuka posko-posko pendaftaran untuk mujahid ke Rohingnya. Tugas kami DPP di pusat bagaimana nanti menyambung dan mengakomodir niat tersebut," kata Slamet kepada VIVA.co.id, Kamis, 7 September 2017.
Slamet mengatakan, data yang masuk ke DPP sudah ada 10 ribu sukarelawan yang siap berangkat dan akan menjalani tahapan seleksi.
Jumlah itu berasal dari tujuh posko di beberapa wilayah. Jumlah tersebut masih akan dikerucutkan untuk menyesuaikan kondisi dan kebutuhan. "Kami berangkatkan terbatas, kan kami pernah kirim juga ke sana, nanti bertahap bergantian. Kami tarik, kami masukkan kembali. Aplusan gitu," katanya.
Meski belum menjabarkan detail keberangkatan, Slamet mengimbau, para pendaftar perlu memenuhi persyaratan.
Nantinya, syarat itu akan menjadi penilaian pengurus di DPP untuk menentukan siapa yang layak diberangkatkan. Dengan persiapan yang singkat, perlu ada pembekalan dengan syarat-syarat minimal agar ketika berada di Myanmar tidak saling menyulitkan.
"Kemampuan kan di pusat terbatas. Yang kami utamakan punya kemampuan bela diri. Kami tidak butuh waktu panjang dan lama-lama," katanya.