Taufik Rayu Edi Agar DPRD Gelar Paripurna Menyambut Anies

Suasana rapat di DPRD DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA – Anies Baswedan sudah tiga hari resmi bertugas sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tapi, hingga hari ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta belum juga menggelar rapat paripurna istimewa untuk mendengarkan visi misi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu .

Sidang Paripurna Interpelasi Formula E, Cuma PDIP-PSI yang Hadir

Namun, belum jelas kenapa DPRD tak kunjung menggelar paripurna. Tak ada yang tahu, termasuk Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mochamad Taufik.

Malah politikus Partai Gerindra ini menduga Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi, lupa membaca surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri Nomor. SE 162./2484/Otda tentang rapat paripurna Gubernur DKI.

Heboh, Tiga Anggota DPR Aceh Berkelahi di Sela Sidang Paripurna

"Itu ada surat edarannya (sidang paripurna). Mungkin Pak Ketua lupa atau belum baca surat itu," kata Taufik di Gedung DPRD, Kamis 19 Oktober 2017.

Taufik mengaku terus berusaha untuk mendorong alias “merayu” Ketua DPRD DKI itu agar bisa segera menggelar sidang. Mengingat sidang paripurna menyambut gubernur baru dipandang sebuah keharusan.

Kericuhan Rapat DPRD Solok Dipicu Jabatan Ketua Dewan

"Sebagai wujud pengakuan gubernur terpilih. Justru kalau tidak dilakukan akan mendapat sorotan negatif, seolah-olah tidak mengakui," ujarnya.

Taufik mengingatkan agar jangan sampai DPRD DKI malah melanggar aturan. Taufik mengharapkan Edi dapat memahami hal ini.

"Rakyat yang berikan mandat, itu kan dipilih oleh rakyat, saya sarankan ikuti saran dewan. Jangan sampai institusi dewan melanggar juga. Saya kira ini yang mesti dipahami," ujarnya.

Tidak Wajib

Sebelumnya, Edi menjelaskan bahwa agenda mendengarkan pidato Anies di sidang paripurna istimewa merupakan hal yang tidak wajib dilakukan di depan anggota dan pimpinan dewan setelah dilantik.

Menurutnya, Anies  lebih baik langsung bekerja merealisasikan janjinya dibanding menunggu paripurna.

Apalagi, kata politikus PDI Perjuangan itu, agenda paripurna istimewa tidak dilaksanakan sewaktu gubernur sebelumnya setelah resmi dilantik.

"Pada saat Ahok dilantik Presiden apa ada paripurna istimewa? Djarot dilantik presiden, ada paripurna istimewa? Sudah lah kerja saja. Saya kepingin kita saling menghargai, kerja saja sudah. Dia sudah jadi gubernur dan wakil gubernur," kata Edi, mantan Ketua Tim Pemenangan Ahok – Djarot di Pilkada lalu. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya