Ningsih: Suami Saya Sudah Capek Kerja di Pabrik Mercon

Dani Setia Ningsih mendatangi RS Polri untuk mengambil jasad suaminya.
Sumber :
  • Mitra

VIVA – Wajah duka istri korban tewas akibat kebakaran gudang mercon Kosambi tak bisa disembunyikan saat datang ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu 28 Oktober 2017.

Rumah Produksi Mercon Meledak, Satu Orang Meninggal

Dani Setia Ningsih datang bersama anak semata wayangnnya yang masih  berusia dua tahun. Dia tak menyangka, kejadian yang menggegerkan warga ikut merenggut nyawa suaminya.

"Nama anak saya Arsha, suami saya korban meninggal namanya Slamet Rahmat, usia 27 tahun," ujar Ningsih di Rumah Sakit Polri, Jakarta.

Gudang Tiner Meledak, Satu Rumah Ludes Hangus

Ningsih datang untuk menjemput jasad suaminya yang baru saja teridentifikasi bersama dua korban lainnya. Dani menyebut, dia diberitahu oleh tim Disaster Victim Identification (DVI), bahwa salah satu korban teridentifikasi adalah suaminya.

Ningsih sudah berada di Jakarta sejak Jumat dini hari, usai mendengar kabar kejadian kebakaran dari saudara yang bekerja di pabrik yang sama. Dia langsung menuju Jakarta, dan menginap di rumah keluarga di Jakarta.

11 Korban Ledakan Pabrik Mercon Tangerang Masih Misteri

Ningsih menceritakan, bahwa selama suaminya bekerja di pabrik mercon PT Panca Buana Cahaya Sukses, Tangerang, mereka terpaksa pisah rumah. Dia bersama anaknya tinggal di Garut dan suaminya mencari nafkah di Tangerang.

"Sudah lama (kerja di PT Buana), dari 2008, cuma di Panca Buana Global Karisma, pabrik stiker, kan stiker tutup, langsung pindah ke Panca Buana Cahaya Sukses," katanya.

Slamet, kata Dani baru bekerja di pabrik mercon selama kurang lebih dua bulan. Satu hari sebelum musibah kebakaran gudang mercon, Ningsih sempat satu kali berkomunikasi melalui telepon dengan suaminya.

"Terkahir ngabarin Rabu malam, jam setengah 11. Cuma bilang saya udah pulang kerja. Engga ada firasat, cuma dia selalu mengeluhkan capek, kerja pulang malem terus, beberapa minggu ini lembur, terus bilang mesinnya panas," ujar Ningsih.

Selain itu, kata Ningsih suaminya pernah bercerita bahwa bahan kimia yang digunakan berbahaya bagi kesehatan, tapi perusahaan memberikan jaminan keamanan dengan baju kerja, masker dan diberi susu.

Dani dan keluarga akan membawa jasad Slamet Rahmat ke Kampung Karyamukti, Desa Cibungur, Cibatu, Garut, malam ini juga. Rencananya akan dimakamkan esok harinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya