Sandiaga Temui Massa Buruh yang Demo di Balai Kota

Calon wakil gubernur DKI, Sandiaga Uno, menemui massa penggunjuk rasa.
Sumber :
  • Anwar Sadat

VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno keluar dari ruangan kerjanya untuk menemui massa buruh yang melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 31 Oktober 2017. Sandiaga keluar dari Balai Agung sekira pukul 15.00 WIB dan berjalan menuju halaman depan kantornya.

5 Negara dengan Upah Tertinggi di Dunia, Ada yang Tembus Miliaran Rupiah

Sandiaga didampingi oleh Deputi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Mohammad Rusdi, Sekretaris Daerah Saefullah, dan seorang perwakilan pekerja. Sandiaga berbincang bersama Rusdi mengenai apa yang dikemukakan oleh massa buruh.

Buruh yang sedang berorasi kemudian sempat menghentikan orasinya dan menyambut Sandi. "Kita lihat dan saya dapat pastikan itu Pak Wagub kita Sandiaga Uno," kata Buruh dari mobil orasi.

Ganjar Ingin Perempuan dan Disabilitas Tidak Diperlakukan Diskriminatif, Bisa Kerja dan Upah Layak

Sandiaga kemudian semakin mendekatkan langkahnya ke arah massa buruh. Mereka merespons begitu melihat wakil gubernurnya mau keluar dari kantor dan menemui massa pendemo.

"Kami berterima kasih Pak Wagub. Kami percaya Pak Wagub mau menemui kami. Kami sayang Pak Wagub," teriak orator.

Ganjar Cerita Dicurhati Buruh soal UU Cipta Kerja: Tolong Pak Segera Review

Kemudian Sandi mulai menaiki mobil komando milik Brimob dan diikuti oleh Rusdi. Sandi kemudian melihat massa buruh dari atas mobil tersebut.

Sayangnya Sandi belum berbicara. Ia hanya memberikan isyarat akan menunaikan salat berjamaah dahulu karena telah memasuki waktu ashar.

Saat itu, Rusdi yang mendampingi Sandi memngatakan bahwa Sandi ingin salat jamaah dahulu. Baru memberikan pernyataannya.

"Pak sandi Ingin salat dulu kawan-kawan. Ia ingin menemui kita, namun salat dulu. Ketika adzan memanggil maka utamakan panggilan adzan," kata Rusdi.

Sandi pun menuruni mobil komando dan menunaikan salat ashar.

Seperti diketahui, massa buruh dari Koalisi Buruh Jakarta menyerbu Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Oktober 2017 siang. Mereka menuntut Pemerintah Provinsi DKI menaikkan Upah Minimum Provinsi sebesar Rp4 juta.

Buruh menuntut janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bahwa upah buruh harus lebih besar dari daerah penyangga, seperti Bekasi. Buruh juga meminta Anies-Sandi tak menggunakan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan untuk menentukan UMP DKI.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengungkapkan, survei Kebutuhan Hidup Layak di DKI Jakarta sudah selesai dilakukan. Lantaran itu, andiaga akan menetapkan UMP DKI Jakarta hari ini juga. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya