Kasus Pembunuhan, Mengapa Pelaku Tega Mutilasi Korbannya?

Foto Ilustrasi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Seorang wanita Siti Saidah dibunuh dan dimutilasi suaminya sendiri, Muhammad Kholili, di Desa Pinayungan,  Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, Senin, 4 Desember 2017.

Wanita Umur 80 Tahun Dimutilasi, Diduga oleh Anak Kandung

Pembunuhan itu diawali cekcok antara keduanya. Hingga akhirnya, pelaku memukul istrinya sampai terbentur ke lantai dan tewas. Kemudian pelaku memutilasi tubuh korban. 

Lantas, mengapa emosi bisa memicu pembunuhan hingga mutilasi?

Gadis 16 Tahun Dimutilasi Setelah Meminta Gaji ke Atasannya

Menurut psikolog Oriza Sativa, dalam konteks kejiwaan pada orang yang membunuh, tindakan memutilasi merupakan proses untuk menghilangkan jejak. "Takut ketahuan. Mutilasi digunakan untuk hilangkan jejak," ujarnya dalam wawancara dengan tvOne, Jumat, 15 Desember 2017. 

Oriza mengemukakan, seorang pelaku mutilasi tidak bisa langsung dicap sebagai pembunuh sadis. "Mungkin dia panik," ujarnya. 

Anak Gorok Leher Ibu Kandung hingga Putus

Merujuk pada kasus mutilasi di Karawang tersebut, Oriza menilai, pelaku panik akhirnya berpikir cara yang cepat untuk menghilangkan jejak dengan mutilasi. "Menurut saya sembarangan buangnya, terkesan tergesa-gesa," katanya menjelaskan.

Soal pertengkaran yang memicu pembunuhan, Oriza mengemukakan, pertengkaran kecil yang terus menerus terjadi akan berbahaya. Sebab akan menumpuk tekanan hingga stres akhirnya mengakibatkan frustasi.

"Kalau ada pertengkaran sehari-hari (meski kecil) selesaikan secara konstruktif,"  ujarnya menyarankan. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya