Presenter Putri Violla Jadi Jurnalis Bermodal Sarjana Hukum

Presenter Putri Violla
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Dua presenter tvOne, Putri Violla dan Andromeda Mercury, berbagi pengalaman sebagai jurnalis dan kepenyiaran dalam forum Viva Youth Festival di kampus Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 21 Februari 2018.

Presenter Cantik Asal Spanyol Ini Bukan Manusia

Putri berterus terang, menggeluti profesi jurnalis adalah pekerjaan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Tetapi dia mengaku mendapatkan banyak pengalaman luar biasa dan berkesan selama menjadi jurnalis.

Orang-orang beranggapan bahwa profesi jurnalis haruslah yang telah memiliki latar belakang akademik jurnalistik atau penyiaran (broadcasting). Padahal, kata Putri, tak mesti begitu.

Ketika Mohamed Salah Bikin Salah, Cipika Cipiki Cewek Bukan Mahram

"Saya adalah contoh yang berbeda dengan teori itu. Saya kuliah di jurusan Hukum Universitas Brawijaya, saya tidak punya bekal menulis, saya tidak punya bekal bagaimana mendekati orang (narasumber). Semuanya saya pelajari langsung di lapangan," ujarnya.

Presenter Cantik Putri Violla Jadi Jurnalis Bermodal Sarjana Hukum

Jurnalis TV dan Model Meksiko Michelle Perez Tewas Terbungkus Seprai

Inisiatif belajar di lapangan dengan rekan satu tim merupakan sebab profesi jurnalis dijalani dengan baik. Bahkan, suasana kantor yang saling mendukung menjadi motivasi tambahan.

"Apa yang bisa membuat menulis, meliput berbagai event besar? Karena dari teman-teman saya, suasana yang begitu sportif, sehingga mendukung saya hingga seperti ini," katanya.

Andromeda memotivasi para mahasiswa peserta Viva Youth Festival yang tertarik berkarier sebagai jurnalis. Dia mengingatkan, modal pertama dan utama bagi seorang yang ingin menggeluti dunia jurnalistik ialah rasa mencintai profesi itu.

Pekerjaan jurnalis, kata Andromeda, sebenarnya menguras energi fisik dan pikiran. Karena itu, seorang jurnalis dituntut selalu prima dan termotivasi untuk terus belajar serta menguasai berbagai persoalan. Namun seorang jurnalis yang mencintai profesinya justru merasa senang jika mendapatkan tugas meliput suatu peristiwa besar, apalagi yang sampai berisiko mengancam keselamatan.

"Bayangkan, (jika) tidak ada rasa cinta pada profesi, teman-teman akan merasa seakan melelahkan, karena pekerjaan kita (jurnalis) tidak mengenal waktu, tidak ada libur. Idul Fitri mau libur? Boro-boro," katanya.

Coaching Clinic Industri Penyiaran di VIVA Youth Festival Bandung

Dalam kesempatan itu, Putri dan Andromeda tidak hanya bercerita tentang pengalaman, namun berbagi pengetahuan tentang teknik reportase seorang jurnalis televisi dengan berbagai situasi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya