Nisan Bomber Surabaya dan Sidoarjo Cuma Pakai Kardus

Kondisi Makam bomber Surabaya dan Sidoarjo
Sumber :
  • VIVA / Rahmad Noto (Surabaya)

VIVA – Prosesi pemakaman tujuh peti jenazah terduga teroris selesai dilakukan di Makam Dinsos Kabupaten Sidoarjo Jalan Mayjen Sungkono, Minggu 20 Mei 2018. Namun, ada yang tak lazim dalam pemakaman tujuh jenazah ini.  

On This Day: Teror Bom Surabaya Bikin Persebaya Geram

Tidak seperti pemakaman tiga orang kelaurga teroris sehari sebelumnya, untuk tujuh jenazah ini hanya dibuatkan tiga  lubang besar.  Anehnya,  satu lubang bukan berisi satu keluarga.

Untuk liang lahat paling selatan, satu lubang ditempati tiga peti jenazah. Yakni Fadhila Sari, Famela Rizqita dan Moh. Dari Satria. Padahal Fadhila Sari dan Famela Rizqita anak dari Puji Kuswati yang tak lain istri dari Dita Soeprianto, otak dari bom bunuh diri tiga gereja yang jasadnya masih di RS Bhayangkara.  

VIDEO: Korban Cacat akibat Bom Surabaya Tak Rela Eks ISIS Dipulangkan

Puji Kuswati dikubur di liang lahat posisi bagian  tengah terpisah dari dua putrinya. Peti jenazah Puji dikumpulkan dengan Moh. Daffa Alfia anak dari Tri Murtiono dengan Tri Ernawati.

Sedangkan liang kubur paling utara diisi dua peti jenazah atas nama Tri Murtiono dan Tri Ernawati pengebom Polrestabes Surabaya.

Polri Pamer Labfor Surabaya, Kasus Vanessa hingga Bom Diungkap di Situ

Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Sidoarjo Wiyono mengatakan, soal letak-letak penanaman jenazah, tidak ada instruksi untuk dikumpulkan dalam satu keluarga.

"Setelah turun dari mobil jenazah, peti langsung diangkat pekerja dan dimasukkan ke liang lahat secara bergantian. Jadi tidak ada pengumpulan untuk satu keluarga," katanya.

Terkait satu liang lahat ditempati lebih dari satu jenazah, Wiyono mengatakan dilakukan dengan pertimbangan  efektivitas tempat. "Peti jenazah ditanam secara berjajar untuk efektivitas tempat saja," katanya usai mengikuti pemakaman para jenazah.

Selain satu liang lahat lebih dari satu jenazah dan tidak satu keluarga, juga tidak ada batu  nisan seperti pemakaman sehari sebelumnya. Hanya ditancapkan nisan dari  kayu tanpa nama. Nama almarhum ditulis dalam kardus bekas dengan tulisan menggunakan pena biasa.

"Tadinya kami siapkan dua nisan sesuai dengan pesanan sehari sebelumnya. Karena mendadak ada tujuh jenazah, belum kami siapkan. Akhirnya semua nisan disamakan dengan menggunakan kayu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya