JK: Jumlah 200 Mubalig Itu Masih Sedikit

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA / Fajar GM

VIVA –  Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggap daftar yang memuat sebanyak 200 mubalig yang oleh Kementerian Agama diklasifikasikan sebagai pemuka agama yang baik, terlalu sedikit. Menurut JK, kebutuhan mubalig yang cakap untuk semakin menambah wawasan ke-Islaman umat di seluruh Indonesia jumlahnya mencapai setidaknya 300.000.

Unismuh Makassar Siapkan 146 Mubalig Sambut Ramadan 1443 H

"Jangan lupa seperti yang saya katakan, kita butuh minimum 300.000 dai. Karena kita pun punya masjid untuk salat Jumat itu (butuh) khatib, 300.000," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.

JK menyampaikan, daftar yang perilisannya cukup membuat kegaduhan di masyarakat belakangan, hanya daftar sementara saja. JK sebelumnya bertemu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk memastikan daftar diperluas, serta tidak malah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Kata Jusuf Kalla Soal Kabar Cak Imin-Anies Masuk Bursa Pilpres 2024

"Kita sudah bicarakan tadi, agar dibuat pola (penyusunan daftar) yang lebih baik, lebih efisien, lebih tepat," ujar JK.

Lebih lanjut, JK menyampaikan, penyusunan daftar tidaklah dimaksudkan untuk memisahkan mubalig yang dianggap baik, serta tidak baik. Daftar bisa berfungsi menjadi semacam acuan bagi seluruh mubalig agar bisa mencontoh sikap serta isi materi dakwah yang menunjukkan dari para mubalig yang terdaftar.

Sindir Densus, Nasir Jamil: Ditantang KKB Malah Menyasar Mubalig

"Itu (fungsinya) untuk memberikan kriteria dan kode etik. Sama dengan Anda wartawan. Kan Anda punya organisasi, punya kode etik, perlu terdaftar. Seperti itu lah (fungsi daftar mubalig Kemenag)," ujar JK.

Mantan Wapres Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum PMI

JK Sebut Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi

JK mengingatkan untuk berhati-hati terhadap wacana penundaan Pemilu 2024. Konstitusi sudah mengamanatkan Pemilu digelar lima tahun sekali.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2022