Legislator yang Bercanda Bawa Bom Kader Gerindra dan Hanura

Pemeriksaan oknum anggota DPRD Banyuwangi yang bercanda soal bom
Sumber :
  • Dokumen Bidhumas Polda Jatim

VIVA – Gara-gara bercanda bawa bom saat di Bandara Blimbingsari, dua anggota DPRD Banyuwangi, Basuki Rahmad dan Nauval Baderi, batal terbang dan berurusan dengan aparat hukum. Basuki diketahui legislator Partai Hanura, sementara Nauval kader Gerindra.

Perbaiki Dop Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia

Di partai yang menaungi keduanya, posisi Basuki dan Nauval adalah pimpinan DPC Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan data diperoleh dari pihak Kepolisian, Basuki tercatat sebagai Ketua DPC Hanura Banyuwangi, begitu pula dengan Nauval menduduki posisi Ketua DPC Gerindra kabupaten setempat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan, berdasarkan hasil klarifikasi, tidak ada bahan peledak atau bom dibawa oleh Basuki dan Nauval seperti diungkapkan saat keduanya berada di Bandara Blimbingsari.

Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan 6 Raperda Sumsel di Depan DPRD, Apa Saja?

"Cuma bercanda, clear tidak bawa bom," kata Frans Barung kepada VIVA pada Rabu malam, 23 Mei 2018.

Kasus itu bermula ketika Basuki, Nauval dan beberapa rekan keduanya tiba di Bandara Blimbingsari Banyuwangi pada Rabu siang, 23 Mei 2018. Mereka tercatat sebagai penumpang Garuda Indonesia GA 265 tujuan Banyuwangi-Jakarta. Saat akan boarding, Basuki mengatakan kepada petugas bahwa koper milik penumpang bernama Riefa berisi bahan peledak.

PSI Ungkap Sosok Gubernur yang Tepat Pimpin Jakarta

Petugas bandara bertanya tiga kali dan dijawab Basuki dengan kalimat sama. Bahkan, dia menyebut bahan peledak dimaksud adalah bom. Petugas bernama Ikhsan itu menegur bahwa bercanda soal bom dilarang di bandara. Ditegur seperti itu, Basuki tak terima dan sempat bersitegang dengan petugas. "Petugas berkoordinasi dengan keamanan bandara agar menahan penumpang bersangkutan di ruang tunggu," kata Barung.

Lolos pantauan, Basuki dan rekannya ikut boarding dan masuk bus bandara. Sampai akan naik dan masuk ke dalam pesawat, ia menolak diminta keluar. Bahkan, anggota dewan lain, Nauval, mengatakan kepada pramugari bahwa tasnya berisi bom.

"Petugas keamanan bandara bersama anggota Polri kemudian meminta turun yang bersangkutan dan dibawa ke Posko Avsec," tandas Barung.

Dia mengatakan, pihak bandara menyerahkan keduanya kepada pihak Kepolisian untuk dimintai keterangan. Hasil klarifikasi, keduanya tidak membawa bom dan hanya bercanda. "Ini jadi perhatian dan tindakan petugas sudah tepat." (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya