Tim Evakuasi Verifikasi Data Penumpang KM Sinar Bangun

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian Perhubungan

VIVA – Tidak adanya manifes penumpang Kapal Motor Sinar Bangun yang tengelam di perairan Danau Toba, Simalungun Sumatera Utara, membuat kesimpangsiuran di masyarakat. 

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Gorontalo Senilai Rp437 Miliar

Sebab, laporan masyarakat yang merasa keluarganya menjadi korban tragedi itu hingga saat ini mencapai 169 orang. Padahal, idealnya kapal kayu tersebut hanya aman diisi sekitar 80 orang. 

Karena itu, verifikasi data akan dilakukan oleh pemerintah untuk meluruskan kesimpangsiuran data ini. 

Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024

"Memang agak susah (Mendata penumpang), karena data yang valid dari manifes. Ini akan kami diklarifikasi," ungkap Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi ketika di Apa Kabar Indonesia Pagi, tvOne, Rabu 20 Juni 2018. 

Dia mengungkapkan, data yang ada saat ini berasal dari posko pelaporan korban insiden KM Sinar Bangun yang didirikan tim penyelamat. Ada dua posko pengaduan yang didirikan di dermaga Tigaras dan Samosir. 

Puncak Arus Balik Lebaran di Sumut Berlangsung Selama 3 Hari

"Kami klarifikasi, karena jangan sampai yang melaporkan kehilangan benar-benar ada di kapal. Jangan sampai ada orientasi lain," tambahnya. 

Hingga saat ini, Budi mengatakan, belum ada tambahan korban yang berhasil ditemukan tim evakuasi. Data terakhir, ada 19 penumpang yang ditemukan, satu diantaranya meninggal dunia. 

"Kami juga minta bantuan Kepolisian dan otoritas terkait untuk melakukan verifikasi data penumpang yang dilaporkan, benar atau tidak," ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya