Pesan Presiden, Keluarga Korban KM Sinar Bangun Harus Makan

Parni (55), menangis saat melihat nama anaknya ada dalam daftar penumpang KM Sinar Bangun di posko Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara. Hingga hari ketujuh pascatenggelamnya KM Sinar Bangun, pihak keluarga terus berdatangan ke posko
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

VIVA – Pemerintah Indonesia sangat perhatian dengan seluruh korban Kapal Motor Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin 18 Juni 2018. Begitu juga dengan kondisi keluarga korban kapal karam tersebut yang selalu ada di dermaga untuk memberikan dukungan terhadap tim SAR.

1 Penumpang Kapal Tenggelam di Maluku Ditemukan, Total 6 Orang Tewas

"Presiden juga meminta kepada saya agar keluarga yang ada harus diurusi jangan sampai mereka tidak makan dan oleh karena itu di samping apa yang telah dilakukan Basarnas, TNI, Polri, pemda dan petugas Tagana dari Kemensos sudah ada dapur umum,” ujar Menteri Sosial Idrus Marham kepada wartawan di Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018.

“Hari ini, juga kami menyerahkan satu mobil lagi untuk dapur umum supaya bisa memastikan bahwa keluarga dari orang-orang yang ikut di kapal itu bisa makan," kata Idrus.

Kapal Angkut Pemancing di Makassar Tenggelam Diterjang Ombak, 1 Hilang

Idrus mengatakan, pemerintah melalui Kemensos akan memberikan santunan kepada seluruh keluarga korban KM Sinar Bangun. Meski kapal yang mengangkut ratusan penumpang itu, tidak memiliki data penumpang atau manifes. Santunan itu, akan diberikan kepada korban selamat maupun meninggal dunia dan masih dinyatakan hilang sampai saat ini.

Saat berkunjung di Posko Terpadu Kecelakaan KM Sinar Bangun di Tigaras di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, hari ini, Idrus mendengar curahan hati dari sejumlah keluarga korban atas peristiwa tenggelamnya kapal motor tersebut.

Kapal Ikan Spanyol Tenggelam di Kanada, 10 Nelayan Meninggal 11 Hilang

"Apa permintaannya, ya peristiwa ini cukup yang terakhir dan juga mereka menyadari bahwa ini adalah sebagai akibat yang punya perahu itu tidak ikut aturan. Karena itu, Masinta Silaban itu minta supaya perusahaan yang tidak ikut aturan itu harus ditindak tegas dan memang arahan Presiden tindak tegas perusahaan-perusahaan, yang tidak ikut aturan. Kalau perlu cabut izinnya," kata Idrus.

Sementara itu, Tim SAR gabungan baru berhasil mengevakuasi 22 korban. Dengan perincian 19 orang ditemukan dalam keadaan selamat, tiga orang meninggal dunia. Kemudian, 184 orang masih dinyatakan hilang sampai saat ini.

Sementara itu, Basarnas juga sudah menemukan titik terang diduga keberadaan bangkai KM Sinar Bangun dengan kedalaman 490 meter di Perairan Danau Toba, Sumatera Utara. Namun, penemuan tersebut akan dilakukan analisis untuk segera ditindaklanjuti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya