Densus Tangkap Terduga Teroris Jaringan JAD di Lampung

Ilustrasi penangkapan teroris
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Detasemen Khusus Anti Teror (Densus) 88 kembali mengamankan warga Lampung diduga teroris yang ikut dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Penangkapan dilakukan di Lampung Selatan, tepatnya di Dusun Titi Rantai, Kecamatan Rejosari, pada Senin siang.

Densus 88 Polri Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng

Dari lokasi yang kurang lebih 10 kilometer dari jalan utama Soekarno-Hatta Bypass, petugas mengamankan Heru Solihin dengan 10 macam barang bukti, di antaranya HP, buku-buku bertulisan Arab dan kumpulan kertas bertuliskan Jihadi.

"Benar tadi ada yang datang ke rumah ini, katanya dari Polda," kata Babhinsa Koramil 421/06 Natar, Serma Sugiyo.

5 Perwira Polri Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa usai Lumpuhkan Gembong Bom Bali Dr Azhari

Sementara itu, Kapolsek Natar Kompol Rosef Effendi mengatakan, dalam operasi ini pihaknya hanya memberi bantuan pengamanan bagi terduga teroris itu.

"Sifatnya kami hanya membantu. Hanya itu saja, selebihnya itu merupakan ranah Densus," singkatnya.

5 Perwira Polisi yang Menangani Kasus Bom Sarinah, Ada yang Berujung Masuk Bui

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Lampung Kombes Pol Amran Ampulembang mengaku, sudah menerima informasi terkait pengamanan seorang terduga teroris di dusun tersebut. 

"Sekarang sedang dalam proses penyelidikan. Tadi saya juga sudah dengar informasi itu dari anggota saya. Dan kemungkinan kuat dia itu termasuk dalam rombongan JAD," ujarnya.

Kakak Ipar Heru yakni Batin Suritno yang ditemui di lokasi mengaku juga diminta turut serta dalam penggeledahan rumah Heru. Namun, dia tidak melihat Heru dibawa oleh polisi. 

"Enggak ada dibawa. Heru itu lagi menggembalakan kambing. Bentar lagi juga dia pulang," ucapnya.

Pria berusia 63 tahun ini mengaku sudah memiliki kekurangan dalam penglihatan. Dia juga mengatakan, adik iparnya tersebut sudah pernah diamankan polisi di Provinsi Aceh terkait gerakan-gerakan separatis seperti Gerakan Aceh Merdeka. 

"Dia itu baru datang ke sini, sebelum puasa. Anak ada dua dan istrinya juga tinggal di sini," sebutnya.

Laporan: Adrian/Lampung

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya