Situs Makam Belanda di Aceh Dirusak Orang Tak Dikenal

Penjaga kompleks situs makam Kherkoff Peutjut di Banda Aceh menunjukkan belasan nisan yang dirusak oleh orang tak dikenal pada Rabu, 11 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Tiga belas batu nisan di situs sejarah kuburan Belanda, Kherkoff Peutjut, di Banda Aceh, Aceh, rusak dan diduga akibat ulah orang tak bertanggung jawab.

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

Di makam yang berada tepat di belakang Museum Tsunami Aceh itu, kepala batu nisan tampak patah, bahkan hancur. Tidak hanya badan nisan yang rusak, tapi besi di dalamnya juga patah.

Aparat keamanan kompleks situs makam mengaku baru mengetahui kerusakan pada Selasa, 10 Juli 2018. Jumlah nisan yang rusak tampak di 13 makam.

Partai Aceh Usung Mantan Panglima GAM Jadi Calon Gubernur di Pilkada 2024

“Saat kami cek ternyata benar rusak. Kami menyimpulkan bahwa ini disebabkan oleh faktor angin dan juga dugaan adanya perusakan dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Akmal, kepala sekuriti Kherkoff Peutjut pada Rabu, 11 Juli 2018.

Menurutnya, perusakan itu diduga terjadi saat malam. Meski begitu, ia tidak berani menuduh siapa yang melakukannya. Situs itu memang banyak dikunjungi wisatawan, terutama dari Belanda.

Nasib 11 Pedagang Miras di Aceh yang Nekat Berjualan saat Ramadhan, Ini Ancaman Hukumannya

Aparat masih mencari tahu penyebab kerusakan di makam situs sejarah kuburan prajurit militer Belanda itu. Akmal telah sebelas tahun bertugas sebagai penjaga keamanan di sana. Namun waktu kerjanya memang hanya sejak pukul delapan pagi sampai lima sore, sementara saat malam tak dijaga.

Selain itu, Akmal mengaku saat malam lokasi makam tanpa lampu penerangan. Ia berharap atas kejadian itu pemerintah memasang lampu taman, bahkan kamera pengawas atau CCTV.

“Peristiwa ini sudah kami laporkan ke Dinas Pariwisata. Mereka mengatakan masalah ini akan diatasi seperti direhab kembali,” katanya.

Makam Kerkhof adalah salah satu situs sejarah di Banda Aceh. Lokasi itu adalah bukti perjuangan rakyat Aceh melawan serangan Belanda. Di situ dimakamkan 2.200 serdadu Belanda yang tewas selama perang melawan pejuang Aceh, termasuk empat jenderalnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya