8 Tewas Saat Pengobatan Kaki Gajah

Depkes: Tak Ada Hubungannya Obat dan Kematian

VIVAnews - Departemen Kesehatan membantah delapan warga Kabupaten Bandung yang  meninggal adalah akibat meminum obat pencegah penyakit kaki gajah (filariasis).

Menurut Ketua Komite Ahli Pengobatan Filariasis, Purwantyastuti dari hasil analisis, seluruh kejadian memang berdekatan dengan pengobatan massal kaki gajah pada 10 sampai 16 November 2009.

"Dari 8 kejadian kematian, yang tiga orang tidak minum obat yang dibagikan," kata dia di Gedung Departemen Kesehatan, Jakarta, Rabu 18 November 2009.

"Artinya tidak ada kaitannya dengan obat yang diberikan. Secara kebetulan meninggal setelah pengobatan masal," tambah Purwantyastuti.

Lima korban yang meninggal, memang meminum obat kaki gajah itu. Namun, penyebab kematian bukan karena obat tersebut. "Yang tiga jantung, dua lainnya stroke," tambah dia.

Bagaimana Depkes yakin kematian bukan karena obat? "Ada informasi-informasi [kesehatan] yang diberikan sebelum pengobatan. Jadi kita tahu sakit-sakit apa saja  yang diderita," kata dia.

Selain itu, harus dilihat juga waktu kejadianya. "Jadi kejadiannya kita lihat dulu, dia mulai sakit berapa lama sesudah minum obat. Obat ini ditelan, masuk lambung, penyerapannya butuh waktu agar tersebar dalam darah," jelas Purwantyastuti.

Dijelaskan dia, obat pencegah kaki gajah membutuihkan waktu 1 sampai 4 jam agar tersebar dalam darah.

"Kalau orang baru nelan obat 1 jam, terus dia sakit akhirnya ada kejadian seperti itu [kematian], artinya tidak ada hubungannya dengan obat ini," tambah dia.

Selain itu juga, tambah dia, harus dilihat apa dampak obat terhadap penyakit yang diderita korban. "Kalau sakit jantung, obat penyakit ini tidak ada kaitannya," tambah dia.

Pengobatan kaki gajah yang dilakukan secara massal di Bandung merupakan yang pertama kali dan merupakan bagian dari program pemerintah dalam memberantas filariasis untuk 32 juta penduduk Indonesia tahun 2009.

Seusai pengobatan massal ini, delapan warga Kabupaten Bandung meninggal dunia.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024