1.000 Kaki Palsu untuk Korban Tsunami Aceh

VIVAnews - Yayasan Peduli Tuna Daksa akan memberikan 1.000 kaki palsu (protesa) gratis kepada penyandang cacat tubuh (tuna daksa) pada 2010. Sebagian besar kaki tersebut diberikan kepada korban tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam.
 
Manager Operasional Yayasan Peduli Tuna Daksa Simran Nandwani mengatakan, kaki palsu tersebut sudah dipersiapkan untuk pasien yayasan sejak 2009. Kaki protesa akan diberikan secara cuma-cuma bagi penderita tuna daksa.
 
"Kami berniat membantu para tuna daksa supaya bisa hidup layak," kata dia saat konferensi pers di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Selasa 8 Desember 2009.
 
Yayasan Tuna Daksa, Simran menjelaskan, didirikan pada 15 September 2008. Yayasan ini fokus membantu masyarakat kelas bawah yang memiliki kekurangan anggota tubuh karena kecelakaan, penyakit, atau bawaan.
 
Sepanjang 2009, yayasan telah memberikan 2.900 kaki palsu. Selain dari Jakarta, penderita tuna daksa yang telah memperoleh kaki protesa juga berasal dari Sumatera.
 
Memasuki 2010, Simran menambahkan, pihaknya berniat menggerakkan masyarakat Indonesia untuk turut membantu para tuna daksa melalui gerakan jalan sehat pada 13 Desember 2009 di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Acara bertajuk Melangkah untuk Asa (Walk for Hope) merupakan puncak kegiatan pengumpulan dana yang telah dilakukan sejak 29 November 2009.
 
Pada kesempatan itu, masyarakat umum bisa berjalan bersama dengan tuna daksa yang telah memperoleh kaki protesa. "Kami juga membuka tempat pendaftaran bagi penderita tuna daksa yang berminat pada kaki atau tangan protesa kami," tuturnya.
 
Hasil donasi yang terkumpul nantinya akan disumbangkan bagi penderita tuna daksa melalui berbagai kegiatan yayasan serta untuk memproduksi kaki protesa.
 
Simran mengungkapkan, pihaknya membutuhkan dana hingga Rp 1 juta untuk membuat satu kaki palsu. Kaki tersebut akan diproduksi di kantor yayasan yang berlokasi di Jalan Danau Indah Barat I Blok E 3 nomor 16, Sunter, Jakarta Utara.
 
Kaki hasil produksi Yayasan Tuna Daksa memiliki berat antara 1-1,7 kilogram (kg).
 
Selain kaki, yayasan juga telah memproduksi tangan protesa mekanik dan kosmetik. Tangan mekanik bisa melakukan gerakan menggenggam dan mengangkat beban hingga 10 kg.

Selain itu, tangan mekanik bisa digunakan untuk menulis. Sedangkan tangan kosmetik hanya bisa dipakai untuk berjabat tangan.
 
Simran menjelaskan, pasien yang berminat pada kaki atau tangan palsu bisa mendaftarkan diri melalui telepon 02165309156. Syarat bagi calon pasien adalah menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), foto yang menunjukkan anggota tubuh yang tidak normal, serta surat tidak mampu dari kelurahan.
 
Salah satu pasien Yayasan Tuna Daksa, Diding Hidayat (29 tahun) mengatakan, dirinya senang bisa memperoleh kaki palsu secara gratis. Diding sudah tidak memiliki kaki sejak lahir.

" Sebelumnya, saya tidak pernah membayangkan bisa berjalan normal," ujarnya. Diding telah menggunakan kaki protesa selama dua bulan.

arinto.wibowo@vivanews.com

Konsisten Mengomunikasikan Value Perusahaan, BRI Raih 6 Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024
Ilustrasi sistem drone antimaling

10 Kota Paling Berbahaya di Dunia Bagi Wisatawan, Mayoritas Benua Merah

Mengunjungi lokasi baru di berbagai bagian dunia tentu merupakan pengalaman yang menggembirakan. Ada deretan kota paling berbahaya di dunia, ini wilayahnya

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024