Waspadai Aksi Antikoruptor Rawan Disusupi

VIVAnews --  Aksi damai hari antikorupsi yang berlangsung di Jakarta dan sejumlah wilayah Indonesia hari ini, 9 Desember 2009, sangat rawan disusupi oleh kelompok yang memang ingin menciptakan ketegangan politik. 

Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok

Karena itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai kelompok yang mencoba menyebar fitnah seperti yang dilakukan kelompok tertentu beberapa waktu lalu.

"Apa yang diungkapkan presiden itu bukan paranoid, itu sebagai warning yang wajar di lontarkan sebagai negara demokrasi," kata juru bicara aktivis 98, Bernard Haloho melalui keterangan pers yang diterima VIVAnews.

Meski demikian, aksi damai antikorupsi itu tetap harus mendapat dukungan. Apalagi yang menyangkut masalah angket Century yang memang harus dilakukan secara terbuka, beretika dan menjujung tinggi hukum dan asas praduga tak bersalah. "Bukan menuding atau memfitnah dengan data yang tidak jelas sumber kebenarannya,"

"Karena itu kami mendesak PPATK untuk segera membuka aliaran dana itu, snheingga masyrakat tahu info yang sebenarnya," tuturnya.

Sementara aksi damai yang digelar di Jakarta ini diperkirakan berjumlah 1.000 orang dengan pengamanan lebih dari 2.500 baik unsur Polisi maupun TNI yang ikut membantu mengamankan aksi tersebut.

Massa yang berdatangan ini terlihat membawa bendera dari tiga elemen. Ketiga lembaga yang sudah mulai datang ke Bundaran HI ini yakni, Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK), Peduli Bangsa, dan Gerakan Bersama Rakyat Anti-Korupsi (Gebrak).

Bank Muamalat Cetak Laba Rp 14,1 Miliar pada 2023, Aset Tumbuh 9 Persen
Sapi Albino Ko Muang Phet.

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Kerbau albino bertubuh besar ini bernama Ko Muang Phet, terkenal di kalangan peternak Thailand sebagai hewan pejantan. Tingginya 1,8 meter dan berusia empat tahun.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024