14 Warga Asing Ditangkap Bea Cukai Bali

VIVAnews -- Selama periode Agustus 2009-Januari 2010, tercatat sudah ada 14 orang warga asing yang tertangkap petugas bea cukai Ngura Rai, Bali, karena narkoba.

Barang bukti yang diamankan berupa lebih dari empat kilogram shabu, heroin, ganja, alat isap, alat suntik, tablet iamaline dan skenelan yang terdeteksi mengandung narkoba.

"Bali merupakan daerah pariwisata internasional dan bukan lagi sebagai daerah transit melainkan menjadi daerah tujuan untuk distribusi, yang datang dari beberapa negara seperti Iran, Hongkong, dan lainnya," kata Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Bali, NTB, dan NTT, Faried Syibli Barchia saat peringatan hari Pabean Internasional (International Custom Day), Selasa, 26 Januari 2010.

Zero tolerance terhadap narkoba dengan upaya penajaman dari intelijen terus diperkuat. Modus operandi terbaru terus dipelajari sehingga dapat mengenali orang-orang yang mencurigakan datang membawa narkoba ke Bali.

"Berbagai modus sudah bisa dideteksi dan ditangkap seperti dengan cara ditelan, melalui paket kiriman pos lalu memasukkan paket ganja ke dalam kartu ucapan, disembunyikan di pakaian dalam, sampai diikat di badan," urainya.

Sedangkan jumlah anjing pelacak sendiri yang dimiliki bea cukai ada delapan ekor dan semuanya dikonsentrasikan untuk anjing pendeteksi narkoba. "Untuk bahan peledak belum ada, tapi kalau masyarakat membutuhkan itu, maka akan kita siapkan," ujar Faried lagi.

Jumlah itu, menurutnya sudah cukup dengan penyebarannya di kedatangan internasional guna mengantisipasi warga asing pembawa narkoba dari luar negeri, meskipun secara acak juga ditempatkan di domestik dan keberangkatan internasional.

Dengan banyaknya warga asing yang sudah tertangkap, dia akan terus mengawasi semua warga asing yang tiba di Bali memiliki profile penumpang mencurigakan. "Sementara ini karena yang terbanyak dari Iran dan Malaysia akan diawasi ketat. Termasuk mereka yang datang dari Hongkong," jelasnya.

Analisa modus lain yaitu dengan mengecek barang bawaan seperti mewaspadai menempelkan narkoba di samping koper, memasukkan dalam biskuit, dalam kaki palsu. "Bahkan ada modus yang sadis terjadi di Amerika, bayi dibunuh lalu perutnya diisi dengan kokain. Penumpang berpura-pura menggendong bayi padahal didalam perut itu isinya narkoba," papar dia.

Dengan semakin banyaknya kasus narkoba dan ke depan pasti terus meningkat maka kendala yang dihadapi, terutama kasus narkoba yaitu alat pendeteksi untuk tubuh (pemindai badan).

Laporan: Dewi Umaryati | Bali

Komisi II DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro dan M Rafli.

Arema FC Dalam Motivasi Tinggi Saat Melawan PSM 

Arema FC akan melawan PSM Makassar di pekan ke 33 Liga 1. Laga antara Singo Edan melawan Juku Eja akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Kamis,

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024