VIVAnews -- Sidang perdana Birgjen (Purn) TNI Herman Sarens Sudiro yang rencananya digelar hari ini, Rabu 3 Februari 2010 di Pengadilan Tinggi Militer, Jakarta batal. Herman diketahui masih terbaring di rumah sakit.
"Akan ditunda hingga 15 Januari 2010, hingga kondisinya membaik," ujar Firman Wijaya, Kuasa Hukum Herman Sarens kepada VIVAnews, Rabu 3 Februari 2010.
Firman menjelaskan, tidak hadirnya Herman sudah dijelaskan karena kondisi kesehatannya, bukan tidak kooperatif atas panggilan pengadilan. "Kami tidak bermaksud menghalang-halangi pemeriksaan hukum," ujarnya.
Soal diadili secara inabsential (tanpa kehadiran), kuasa hukum Herman menegaskan bahwa pendapat tersebut sangatlah tidak tepat, karena terkesan tidak kooperatif.
Rencananya, Pengadilan Oditur Militer II Jakarta, akan menghadirkan Brigjen Brigjen (purn) TNI Herman Sarens Sudiro, tersangka penyalahgunaan aset TNI, untuk menjalani sidang pertama.
"Direncanakan hari ini tapi saya tidak tahu datang atau tidak, mengingat kondisi kesehatannya," kata Marsekal Muda Sagom Tamboen kepada VIVanews.
Bahkan, lanjut Sagom hingga saat ini, Herman Sarens masih dalam pengawasan dokter rumah sakit.
Sebelumnya mantan Komandan Korps Markas TNI itu akan disidang pada pekan lalu, namun karena yang bersangkutan harus menjalani cuci darah maka persidangan baru dilaksanakan pertengahan pekan ini.
Herman diduga menguasai tanah inventaris negara yang dikelola TNI di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan.
Tanah yang menjadi obyek sengketa tersebut sudah tercatat sebagai inventaris kekayaan negara (IKN) sehingga TNI berkewajiban mengambil kembali dari Herman.
Aset tanah itu adalah hasil pengadaan dan hibah yang dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan olah raga, dimana terdapat 25 bangunan milik Departemen Hankam/ABRI dan empat lainnya milik Herman Sarens
Namun, Herman diketahui tak mendaftarkan tanah itu ke Kantor Agraria untuk mengubah status tanah itu menjadi milik Dephankam/ Mabes ABRI. Ia malah berusaha menguasai tanah tersebut dengan membuat enam buah sertifikat hak milik atas nama ibu dan istrinya.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.
Video WNA perempuan asal Jerman viral di medsos bernama Laura Weyel merasa diperlakukan tidak adil oleh hukum Indonesia. Padahal nunggak sewa vila
Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
Nasional
26 Apr 2024
Thomas Trikasih Lembong, atau yang dikenal sebagai Tom Lembong, memilih tetap setia bersama Anies Baswedan. Walau, di Pilpres 2024, Anies dengan Muhaimin Iskandar, kalah.
Pendeta Gilbert Lumoindong kembali dipolisikan gegara khotbah kontroversialnya oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ke Polda Metro Jaya.
Selengkapnya
Partner
Kepala Kejaksaan Negeri Pringsewu akan membongkar adanya dugaan kebobrokan di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pringsewu Lampung mulai dari tahun anggaran 2016 hingga 20
Vivo V30 Pro, Smartphone Kamera ZEISS Ini Harganya Cuma Segini Sekarang! Diskon Rp 1,6 Juta!
Gadget
23 menit lalu
Vivo V30 Pro, smartphone yang menawan dengan kamera ZEISS dan performa tangguh, kini hadir dengan harga yang lebih terjangkau. Cek harga terbarunya sekarang!
Jelang Babak Kedua, Indonesia Unggul 2-1, Rafael Struick Sendirian di Kandang Lawan
Banyuwangi
39 menit lalu
Indonesia dan Korea Selatan berduel di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar pada Jumat, 26 April 2024 Dini Hari.
Pertandingan yang kick off pada pukul 00:30 WIB
Rekomendasi 6 Smartphone Infinix dengan Kamera 108 MP Terbaik
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Memiliki smartphone dengan kamera berkualitas tinggi bukan lagi hal yang mewah. Berikut Rekomendasi 6 Smartphone Infinix dengan Kamera 108 MP terbaik saat ini.
Selengkapnya
Isu Terkini