VIVAnews - Tokoh spiritual Anand Krishna mengaku siap diperiksa pihak kepolisian terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadap dua mantan muridnya, Sumidah dan Tara Pradipta Laksmi.
Kesiapan Anand diungkapkan Direktur Eksekutif National Integration Movement (NIM) Wayan Sayoga saat ditemui di padepokan Anand Krishna Center, Jalan Pura Mertasari No 27 Kuta, Rabu, 17 Februari 2010.
“Karena ini sudah masuk ranah hukum maka perlu konsultasi dengan ahli hukum. Jika nantinya ada panggilan untuk pemeriksaan dari kepolisian, maka Pak Anand siap saja,” jelas Sayoga yang ditunjuk sebagai fasilitator di padepokan tersebut.
Sampai saat ini tim Anand Krishna yang berada di Jakarta selalu memantau perkembangan di lapangan. Bahkan sampai meminta perlindungan ke polisi karena akibat laporan tersebut terjadi percobaan pembunuhan karakter, perbuatan tidak menyenangkan, dan pencemaran nama baik dari sejumlah pemberitaan yang selama ini beredar. “Seolah-olah Pak Anand sudah bersalah, padahal diperiksa polisi saja belum,” tegas Sayoga.
Bahkan, kata dia, Anand mengaku sedih dan prihatin melihat kedua orang yang mengaku sebagai korban ini bicara di media. “Pak Anand minta maaf kepada masyarakat Indonesia karena telah diberikan tontonan yang tidak mendidik," kata Sayoga.
Padahal peristiwa tersebut tidak benar dan hanya membuang-buang energi. "Banyak masalah bangsa ini yang perlu dipikirkan,” tutur Sayoga mengutip perkataan Anand Krishna.
Lantaran hal itu tidak benar, maka tidak menutup kemungkinan dari pihak Anand Krishna akan melakukan gugatan balik.
Terkait sejumlah bukti foto dan kata mesra yang ditujukan ke Tara, Sayoga membantah hal itu dilakukan secara spontan dan bisa terjadi kepada siapa saja yang minta foto bersama dalam setiap acara yang dihadiri Anand Krishna.
Ditegaskan Sayoga dalam padepokan Anand Krishna tidak dikenal sistem keanggotaan, jadi siapa saja yang datang bisa keluar masuk dengan bebas. Tak ada istilah inisiasi, sumpah suci, baptis, serta jarak antara guru dan murid. Bahkan Anand Krishna membebaskan orang untuk memanggil dirinya, bisa menyebut dengan nama, guru, bos, pak, atau mas.
Terkait kasus ini, tak ada satu pun jadwal Anand Krishna yang mengalami pembatalan, termasuk buku-buku yang beredar di toko buku semakin laris.
Laporan : Dewi Umaryati | Bali
VIVA.co.id
23 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Peminat mobil baru Honda menurun di kuartal pertama 2024 jika dibandingkan pada 2023, seperti yang terlihat dari data penjualan ritel Gaikindo, atau Gabungan Industri Ken
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
YouTuber sekaligus influencer mualaf Daud Kim memutuskan untuk mengembalikan uang donasi untuk pembangunan masjid di Daegu, Korea Selatan, seiring dengan kontroversinya..
Happy Asmara bersama Gilga sahid kembali jadi sorotan, kali ini keduanya dikabarkan sudah menikah usai penampilannya di atas panggung belum lama ini viral.
Selengkapnya
Isu Terkini