Tiga Siswa Kerjakan Soal UN di Balik Jeruji

VIVAnews - Saat ini semua siswa kelas XII Sekolah Mengah Atas (SMA) di seluruh Indonesia melakukan ujian nasional di masing-masing sekolahnya.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi tiga siswa yang berinisial YFP, WP, dan AR. Pasalnya, mereka harus mengerjakan soal ujian di balik jeruji besi Rumah Tahanan (Rutan) Surakarta.

Ketiga siswa yang merupakan siswa sekolah kejuruan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Solo itu terlibat kasus pelecehan seksual.

Atas tindakannya mereka dikenai pasal 82 tentang pelecehan seksual dan harus mendekam di penjara semenjak berkasnya dilimpakan dari Poltabes Solo kepada Kejaksaan Negeri Surakarta pada tanggal 8 Maret 2010.

Karena mereka merupakan siswa kelas XII dan harus mengikuti ujian nasional, Kepala Rutan Surakarta, Azwar, mengijinkan kepada tiga tahanan tersebut melakukan ujian didalam rutan.

“Kami telah berkoordinasi dengan Kejaksaan mengenai pelaksanaan ujian ini. Oleh sebab itu, kami pun menfasilitasinya,” kata dia di Solo, Senin, 22 Maret 2010.

Azwar menyebutkan, pihaknya telah menyediakan tempat ujian untuk mereka di perpustakaan rutan. Namun, untuk hari kedua ujian, menurut rencana akan dipindahkan ke ruang pertemuan di lantai 2.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

“Kasihan kalau tempat ujiannya terlalu ramai. Maka besok rencana akan dipindah ke ruang pertemuan,” ujarnya.

Seperti halnya ujian yang dilakukan di sekolah pada umumnya. Di pintu perpustakaan rutan juga di pasang tulisan yang berbunyi “Dimohon Tenang Ada Ujian".

Selain itu, di ruangan tersebut juga terdapat dua petugas pengawas dari sekolah bersangkutan dan satu pengawas independen.

Namun ketika wartawan akan melihat secara langsung proses ujian di dalam ruangan perpustakaan itu, Azwar buru-buru melarangnya. “Saya mohon pengertiannya untuk tidak masuk ruangan ataupun mengambil gambar. Karena mereka sedang dalam tekanan hidup di rutan. Apalagi ditambah ujian. Mereka benar-benar tertekan,” pintanya.

Semantara itu, salah seorang pengawas ujian dari Tim Pemantau Independen dari Dewan Pendidikan Kota Surakarta, Tri Joko mengatakan bahwa ujian yang dilakukan di dalam penjara sama persis dengan apa yang dilakukan di sekolah pada umumnya. “Prosedur sama tidak ada perbedaan,” katanya.

Pada hari pertama ujian nasional ini, dikatakan dia, tidak ada masalah yang berarti. Baik dalam pengadaan soal maupun pengawasan. Bahkan, amplop yang digunakan untuk membungkus soal ukurannya juga sama dengan di sekolah.

“Meskpiun soal ujiannya cuma berjumlah tiga soal namun ukuran amplop tetap sama dan tertutup,” tegas Tri Jono.

Laporan: Fajar Sodiq| Solo

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB
Sebuah rumah di Bangkalan hancur usai petasan meledak, tiga orang jadi korban.

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Sebuah rumah di Desa Sembilangan, Kabupaten Bangkalan, Madura, hancur usai petasan meledak pada Jumat petang 19 April 2024. Ledakan mercon diketahui melukai tiga orang.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024