"Kasus Perkosaan di Bali Kejadian Luar Biasa"

Lemahnya perlindungan hukum, baik dari sisi undang-undang maupun penegakan hukum membuat kasus-kasus kejahatan seksual terus berulang.
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Prastowo

VIVAnews - Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak,Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi (Kak Seto) menganggap kejadian pemerkosaan yang terjadi di Bali, adalah kejadian luar biasa.

Kak Seto sengaja menemui salah satu korban penculikan dan pemerkosaan untuk memastikan kondisi psikologis anak tersebut. "Kejadian ini adalah fenomena gunung es, kalau terus dibiarkan akan semakin mengkhawatirkan,” kata Kak Seto saat menemui Kapolda Bali bersama dengan KPAID, dan Gerakan Ibu Peduli, di Mapolda Bali, Senin 19 April 2010.

Tak hanya Gerakan Ibu Peduli, Kak Seto pun juga meminta pihak kepolisian untuk segera melakukan langkah tegas agar kasus serupa tidak terulang. Menurutnya salah satu solusi untuk meminimalisasi kasus yang sama adalah memberdayakan anak-anak, karna selama ini anak-anak kurang dilatih untuk berteriak, seperti menolak bujuk rayu halus dari orang lain, menolak pemberian dari orang yang tidak dikenal.

“Jadikan anak kita anak yang terlatih, anak yang bisa berteriak,” ujarnya.

Seto menyebutkan kasus pencabulan ini merupakan kasus yang luar biasa di Bali, sehingga perlu apresiasi media hingga skala nasional, dan perlu ada dukungan terhadap kepolisian untuk  mengungkapnya, selain dari peran masyarakat. “Kasus ini adalah masalah yang serius dan luar biasa di Bali,” katanya.

Seto juga memberikan apresiasi khusus kepada masyarakat serta media yang berani membeber kasus ini hingga ke pusat. “Apresiasi ini baik diberikan kepada media dan masyarakat yang berani membeber kasus ini, bahkan sampai ke menteri,” ungkapnya.

Terkait dengan dugaan motif pelaku, menurutnya ada anggapan yang salah kalau berhubungan dengan anak akan menjadikan kaya, awet muda atau sedang "ngilmu" (mencari ilmu hitam). “Itu mitos yang salah,” jelasnya.

Untuk meminamalisir kasus ini agar tidak menjadi terror yang menakutkan, masyarakat diharapkan turut serta mendidik anak dengan baik.


Laporan: Peni Widarti | Bali

Perkara Nomor Pelat, Pemilik Mobil Pikap Ini Kaget Diminta Bayar Perpanjang STNK Rp 5 Juta
Guinea U-23 vs Indonesia U-23

Tak Ada VAR, Indonesia U-23 Vs Guinea U-23 Berakhir Kontroversial

Publik Indonesia menyayangkan tidak adanya penggunaan video assistant referee (VAR) dalam pertandingan play-off Olimpiade 2024 Paris antara Indonesia U-23 vs Guinea U-23.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024