- wisatadeaf.blogspot.com
VIVAnews – Awan Abu Vulkanik dari letusan gunung di Islandia yang menghambat perlintasan udara membuat ribuan penumpang pesawat tujuan Eropa harus tertahan di Bali. Beberapa penumpang yang tampak kecewa dengan penundaan penerbangan ke Eropa terpaksa menambah liburannya di Bali.
Wisatawan yang terlanjur ke bandara terpaksa kembali ke hotel. Mereka enggan menunggu di Bandara karen ajadwal penerbangan belum bisa dipastikan kejelasannya.
Gonny, salah seorang wisatawan asal Eropa yang berlibur di Bali selama dua minggu ini mengaku sedikit kecewa dengan pembatalan kepulangannya, karena dia seharusnya sudah kembali bekerja.
"Ya.., saya dan suami saya tidak dapat kembali ke Eropa karena insiden di Islandia. Jadi kami akan menginap di hotel, mungkin empat malam,” ungkapnya.
Gonny ditemui saat terburu-buru keluar dari pintu masuk terminal. Ia terpaksa kembali menuju mobil yang yang akan membawanya ke hotel. "Saya harusnya sudah bekerja. Saya butuh bekerja, jadi butuh pulang,” ujarnya.
Gonny dengan dialek Jerman-nya mengaku terpaksa harus mengeluarkan uang lagi untuk biaya hidupnya di Bali, dan berharap uang sakunya masih cukup untuk hidup di Bali hingga penerbangan ke Eropa lancar. “Ya.., kami masih punya uang, mudah-mudahan cukup. Ok bye..,” tambahnya.
Tak hanya Gonny, Rogna, salah satu wisatawan asal Belanda yang masa liburannya sudah selesai juga terpaksa harus menetap beberapa hari lagi di Bali.
“Saya mau ke hotel saja. Saya tidak tahu harus berapa lama di sini. Bandara di Amsterdam juga masih ditutup,” ujarnya.
Rata-rata penerbangan dari Bali ke Eropa menggunakan maskapai penerbangan KLM dengan tujuan Amsterdam.
Laporan: Peni Widarti | Bali