- VIVAnews/ Tri Saputro
VIVAnews - Panitia Kerja (Panja) Penegakan Hukum DPR yang kerap disebut 'Panja Susno' telah melayangkan surat panggilan kepada penyidik yang menangani Komisaris Jenderal Susno Duadji. Panja akan mempertanyakan proses penyidikan Susno.
"Ada sepuluh orang, ya tim penyidik itu semua sampai ke bawah itu," kata salah satu anggota Komisi III dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Ahmad Yani di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 21 Mei 2010.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil rapat Panja, diputuskan akan memanggil Tim Penyidik. Namun demikian, secara pribadi Ahmad Yani kurang setuju dengan pemanggilan penyidik.
Menurut dia, itu menunjukkan adanya intervensi proses penyidikan. Sehingga yang dipanggil harusnya adalah Kepala Badan Reserse dan Kriminal dan Kapolri.
"Walaupun pendapat saya kemarin kurang ditanggapi anggota panja, ya saya terima. Tapi saya tetap saja kalau nanti ada rapat internal lagi tetap saja akan usulkan minimal yang dipanggil kabareskrim," kata dia.
"Tapi kalau nanti setelah dapat penjelasan Kapolri dan memang butuh hal-hal masalah teknis, kita butuh penjelaasan ya boleh. Tapi jangan salah juga, kalau kita menanyakan hal-hal seperti itu kita intervensi."
Menurut dia, intervensi terhadap proses penyidikan sebenarnya dibolehkan, jika ada penyimpangan dalam proses penegakan hukum. Karena tidak semua pemeriksaan tidak boleh diintervensi.
"Yang tidak boleh itu kalau orang mau dipanggil terus tidak boleh pasal ini, pasal itu. Kalau dia jawab dengan dasar-dasar hukum yang jelas ya sudah," kata dia.
Dia mengatakan, Panja tidak ingin mengetahui materi penyidikan. Panja, kata dia, hanya akan mengawasi proses penegakan hukumya, apakah ada penyalahgunaan wewenang atau tidak. "Kalau benar ada kejanggalan, maka akan kita lanjutkan," kata dia. (hs)
Tak Lapor Surya Paloh, Waketum Nasdem Klaim Temui Prabowo Tanpa Wakili Partai
Waketum Nasdem menegaskan tidak ada pembicaraan politik dengan Prabowo.
